Sabtu, 29 Agustus 2015

[Tahukah Anda..??] Menyikapi Mantan Taaruf yang Masih Sakit Hati

Menyikapi Mantan Taaruf yang Masih Sakit Hati

fenanote.blogspot.com - BANYAK kisah taaruf -proses saling mengenal antara laki-laki dan perempuan dlm upaya menuju pernikahan tanpa pacaran- yg kandas di tengah jalan. Banyak pula penyebab dan alasannya. Bisa jadi karena orang tua tak setuju, perbedaan prinsip, perbedaan karakter, tak ada kecocokan satu sama lain, dan berjuta penyebab lain. Apapun alasannya, satu hal yg pasti terjadi di antara mereka, bukan jodoh.

Bila alasan satu ni dipahami dgn benar, insya Allah tak akan ada sakit hati yg menyertai ketika akhirnya semua prose situ harus berakhir ataupun diakhiri. Masing-masing pihak akan berbesar hati dan tak saling membenci. Bahkan sebaliknya, ukhuwah bisa terjalin di sana dgn saling menutup aib masing-masing dan menumbuhkan rasa persaudaraan menggantikan rasa ‘harap’ sebelumnya yg sempat ada. Tapi ternyata, kenyataan di lapangan tak seindah teori untk memaafkan ataupun melupakan seseorang yg pernah melakukan taaruf tersebut.

Ada yg memutuskan hubungan sama sekali ketika ta'aruf tak bisa berlanjut. Bahkan jangankan saling sapa, menyebut nama saja sudah enggan. Seluruh hal tentang dirinya baik nomer HP, sms-sms, email dan biodata semua dibuang ke tong sampah. Bila pun ada yg orang yg menyebut nama si mantan taaruf ini, hatinya langsung bergemuruh dipenuhi rasa yg menyakitkan hati. Dalam skala lebih jauh, orang dgn tipe ni bukan tak mungkin melakukan pembunuhan karakter pd si mantan taaruf. Misalnya saja ia akan menyebarkan hal-hal buruk tentang si ‘mantan’ agar tak ada yg mau mendekat.

Ada jg orang yg masih melakukan kontak seperlunya dgn si mantan taaruf meskipun sudah tak terjalin apa-apa lagi di antara mereka. Hubungan mereka sebatas teman seperti sebelumnya. Sekilas, seolah semua berjalan baik-baik saja. Tapi sikap salah satunya berubah ketika si mantan taaruf ternyata mendapat pasangan lebih cepat dari dirinya. Rencana pernikahan si ‘mantan’ membuatnya bak cacing kepanasan karena merasa didahului. Sikapnya pun berubah sinis dan ketus.

Uniknya, ada jg yg kebalikan dari fenomena di atas. Ketika dirinya sudah bertaaruf lagi dgn yg lain dan berencana mau menikah duluan, hatinya masih dipenuhi rasa tak terima taaruf sebelumnya harus putus di tengah jalan. Walhasil, ia yg seharusnya bahagia menjelang hari pernikahannya, hatinya malah dipenuhi syak wasangka bahwa si ‘mantan’ taaruf akan merusak suasana. Yang terjadi kemudian adlh ketika ia menikah duluan dan si ‘mantan’ mengucapkan selamat dan doa penuh ketulusan, dijawabnya dgn ketus dan penuh kecurigaan.

….Urusan hati memang tak sederhana, tapi jangan diperumit dgn hal-hal yg tak seharusnya ada. Jodoh adlh rahasia-Nya yg hanya bisa diikhtiari….

Urusan hati memang tak sederhana. Tapi sesuatu yg tak sederhana ni jangan diperumit dgn hal-hal yg tak seharusnya ada. Jodoh adlh rahasia-Nya yg hanya bisa diikhtiari tanpa berusaha mendikte ataupun memaksakan kehendak. Allah tak akan pernah salah menjodohkan hamba-Nya. Maka berprasangka baiklah pada-Nya ketika taaruf tak bisa berjalan sesuai rencana. Tak perlu su’udzhon pd mantan taaruf, tak perlu pula memutuskan ukhuwah yg pernah terjalin meskipun saat ni telah berbeda jalinan cerita.

Dunia akan lebih indah apabila hati ni dipenuhi husnuzhon, baik terhadap takdir Allah ataupun terhadap si ‘mantan’. Dunia pun akan lebih cerah dan berwarna bila sikap diri tak dipenuhi sinis dan antipati hanya karena si dambaan hati tak menjadi milik diri. Memang bukan hal yg mudah, tapi jg bukan suatu yg mustahil untk dilakukan. So, bersihkan hati dan ikhlaskan diri ni menerima takdir Ilahi.
[ria fariana/voa-islam.com

source : http://bbc.co.uk, http://okezone.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

All content at MY BLOG was found freely distributed on the internet and is presented for informational purposes only.
Images / photos / videos found in this site reserved by its respective owners.
We does not upload or host any files.
Home | DMCA | Contact