
Ketua Panitia Pusat Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri Akhmaloka mengatakan Panitia Lokal Yogyakarta telah melaporkan indikasi pelanggaran penggunaan gelang yg diduga dpt digunakan untuk berkomunikasi ke kepolisian setempat. Pelaporan itu bertujuan agar ada pemeriksaan lanjutan tentang kegunaan gelang tersebut.
"Laporannya sudah masuk, kami sedang menunggu hasil pemeriksaan," kata Akhmaloka saat dihubungi, Kamis, 20 Juni 2013.
Akhmaloka mengatakan hasil pemeriksaan itu jg bertujuan menyelidiki jika gelang tersebut digunakan oleh sebuah sindikat / perorangan. Ia menjelaskan ada kemungkinan pelanggaran tersebut dijalankan dgn sistem jaringan joki. "Kalau digunakan untuk berkomunikasi, berarti bukan hanya seorang," kata dia.
Sementara Panitia Lokal Jakarta, kata Akhmaloka, menemukan peserta yg memakai pensil berbluetooth. Temuan ni pun, kata dia, tengah diselidiki oleh panitia pelaksana. Akhmaloka menjelaskan jika terbukti bersalah hasil ujian akan dianulir dan dinyatakan gagal seleksi.
Dari jumlah 590.000 peserta yg mengikuti SBMPTN, Akhmaloka mengatakan hanya 90.000 yg akan diterima di 62 perguruan tinggi negeri lewat jalur ini. Angka ni merupakan 30 persen dari jumlah mahasiswa baru yg akan diterima.
Sementara Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri beberapa pekan yg lalu mempunyai kuota 50 persen / 130.000 mahasiswa. Ujian ni menggunakan penilaian rapor semasa SMA dan hasil ujian nasional. “Sisanya diterima melalui jalur mandiri,” kata rektor Institut Teknologi Bandung ini. Tak semua perguruan tinggi negeri membuka jalur mandiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar