fenanote.blogspot.com - Sepat rawa, Trichogaster trichopterus, / sering disebut sepat (biasa) adlh sejenis ikan anggota suku gurami (Osphronemidae). Seperti kerabatnya yg bertubuh lebih besar, sepat siam (T. pectoralis), ikan ni merupakan ikan konsumsi yg disukai orang, meski umumnya hanya bernilai lokal. Tapi di samping itu terdapat pula varian-varian hiasnya yg berwarna menarik, yg populer sebagai ikan akuarium.
Ikan ni banyak dikenal dgn nama-nama lokal seperti sepat sawah, sepat jawa, sepat biru, sepat ronggeng (Mly.), sapek (Min.) dan lain-lain. Dalam perdagangan ikan hias, bergantung pd varietasnya, ikan ni dikenal dgn nama-nama (Ingg.) seperti Three spot gourami, Blue gourami,Cosby gourami, Gold gourami, Golden gourami, serta Opaline gourami.
Ikan yg bertubuh pipih dan bermoncong runcing sempit, panjang total hingga 120mm. Perak buram kebiruan / kehijauan, dgn beberapa pita miring berwarna gelap, serta bercak hitam masing-masing sebuah pd tengah sisi tubuh dan pd pangkal ekor. Namanya dlm bahasa Inggris, Three spot gourami, merujuk pd kedua bintik hitam itu, ditambah dgn mata sebagai bintik yg ketiga. Sirip ekor berlekuk (berbelah) dangkal, berbintik-bintik.
Warna tubuh ikan ni amat bervariasi, baik perimbangan terang gelapnya maupun pola-pola warna tubuhnya. Demikian pula bilangan jari-jari pd sirip-siripnya. Rumus sirip dorsal, VI-VIII (jari-jari keras / duri) dan 8-9 (jari-jari lunak); dan sirip anal X-XII, 33-38. Gurat sisi 30-40 buah. Panjang standar (tanpa ekor) 2,3-2,5 kali tinggi badan.[4] Sepasang jari-jari terdepan pd sirip perut berubah menjadi alat peraba yg menyerupaicambuk / pecut, yg memanjang hingga ke ekornya, dilengkapi oleh sepasang duri dan 2-3 jumbai pendek
Penyebaran dan ekologi
Sepat rawa menyebar di Indocina, terutama di lembah Sungai Mekong, dan di Indonesia barat, yakni di Sumatra, Kalimantan dan Jawa. Sekitar tahun 1938, sepat ni dimasukkan ke Danau Tondano dan tempat-tempat lain di Sulawesi.
Ikan ni hidup di rawa-rawa, danau, aliran-aliran air yg tenang, dan umumnya lahan basah di dataran rendah termasuk sawah-sawah serta saluran irigasi. Di saat musim banjir, penyebarannya meluas mengikuti aliran banjir ini. Sepat rawa memangsa zooplankton, krustasea kecil dan aneka larva serangga. Pada musim berbiak, ikan jantan membangun sebuah sarang busa untk menampung dan memelihara telur-telur sepat betina, yg dijagainya dgn agresif.
Sepat, sebagaimana kerabat dekatnya yakni tambakan, gurami, betok, dan cupang, tergolong ke dlm anak bangsa (subordo) Anabantoidei. Kelompok ni dicirikan oleh adanya organ labirin (labyrinth) di ruang insangnya, yg amat berguna untk membantu menghirup oksigen langsung dari udara. Adanya labirin ni memungkinkan ikan-ikan tersebut hidup di tempat-tempat yg miskin oksigen seperti rawa-rawa, sawah dan lain-lain.
Manfaat
Bersama dgn sepat siam yg bertubuh lebih besar, ikan ni merupakan ikan konsumsi yg digemari dan cukup penting; meskipun ikan segarnya umumnya hanya bernilai lokal. Pada musim-musim banjir, ikan sepat sering didapat dlm jumlah besar dan diasinkan untk mengawetkannya. Ikan sepat asin merupakan komoditas penting bagi wilayah-wilayah bersungai besar seperti Jambi. Ikan sepat jg dpt difermentasi menjadi bekasam.
Sepat rawa yg telah diseleksi dlm penangkaran memiliki aneka pola warna. Ikan ni lebih populer daripada sepat siam dlm perdagangan ikan hias. Sepat rawa termasuk tahan dan mudah dipelihara dlm akuarium.
Ikan ni banyak dikenal dgn nama-nama lokal seperti sepat sawah, sepat jawa, sepat biru, sepat ronggeng (Mly.), sapek (Min.) dan lain-lain. Dalam perdagangan ikan hias, bergantung pd varietasnya, ikan ni dikenal dgn nama-nama (Ingg.) seperti Three spot gourami, Blue gourami,Cosby gourami, Gold gourami, Golden gourami, serta Opaline gourami.
Ikan yg bertubuh pipih dan bermoncong runcing sempit, panjang total hingga 120mm. Perak buram kebiruan / kehijauan, dgn beberapa pita miring berwarna gelap, serta bercak hitam masing-masing sebuah pd tengah sisi tubuh dan pd pangkal ekor. Namanya dlm bahasa Inggris, Three spot gourami, merujuk pd kedua bintik hitam itu, ditambah dgn mata sebagai bintik yg ketiga. Sirip ekor berlekuk (berbelah) dangkal, berbintik-bintik.
Warna tubuh ikan ni amat bervariasi, baik perimbangan terang gelapnya maupun pola-pola warna tubuhnya. Demikian pula bilangan jari-jari pd sirip-siripnya. Rumus sirip dorsal, VI-VIII (jari-jari keras / duri) dan 8-9 (jari-jari lunak); dan sirip anal X-XII, 33-38. Gurat sisi 30-40 buah. Panjang standar (tanpa ekor) 2,3-2,5 kali tinggi badan.[4] Sepasang jari-jari terdepan pd sirip perut berubah menjadi alat peraba yg menyerupaicambuk / pecut, yg memanjang hingga ke ekornya, dilengkapi oleh sepasang duri dan 2-3 jumbai pendek
Penyebaran dan ekologi
Sepat rawa menyebar di Indocina, terutama di lembah Sungai Mekong, dan di Indonesia barat, yakni di Sumatra, Kalimantan dan Jawa. Sekitar tahun 1938, sepat ni dimasukkan ke Danau Tondano dan tempat-tempat lain di Sulawesi.
Ikan ni hidup di rawa-rawa, danau, aliran-aliran air yg tenang, dan umumnya lahan basah di dataran rendah termasuk sawah-sawah serta saluran irigasi. Di saat musim banjir, penyebarannya meluas mengikuti aliran banjir ini. Sepat rawa memangsa zooplankton, krustasea kecil dan aneka larva serangga. Pada musim berbiak, ikan jantan membangun sebuah sarang busa untk menampung dan memelihara telur-telur sepat betina, yg dijagainya dgn agresif.
Sepat, sebagaimana kerabat dekatnya yakni tambakan, gurami, betok, dan cupang, tergolong ke dlm anak bangsa (subordo) Anabantoidei. Kelompok ni dicirikan oleh adanya organ labirin (labyrinth) di ruang insangnya, yg amat berguna untk membantu menghirup oksigen langsung dari udara. Adanya labirin ni memungkinkan ikan-ikan tersebut hidup di tempat-tempat yg miskin oksigen seperti rawa-rawa, sawah dan lain-lain.
Manfaat
Bersama dgn sepat siam yg bertubuh lebih besar, ikan ni merupakan ikan konsumsi yg digemari dan cukup penting; meskipun ikan segarnya umumnya hanya bernilai lokal. Pada musim-musim banjir, ikan sepat sering didapat dlm jumlah besar dan diasinkan untk mengawetkannya. Ikan sepat asin merupakan komoditas penting bagi wilayah-wilayah bersungai besar seperti Jambi. Ikan sepat jg dpt difermentasi menjadi bekasam.
Sepat rawa yg telah diseleksi dlm penangkaran memiliki aneka pola warna. Ikan ni lebih populer daripada sepat siam dlm perdagangan ikan hias. Sepat rawa termasuk tahan dan mudah dipelihara dlm akuarium.
source : http://twitter.com, http://liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar