Senin, 28 September 2015

[Kisah Islam] Tata Cara Shalat Tasbih yang Benar

Tata Cara Shalat Tasbih yang Benarfenanote.blogspot.com - Shalat Tasbih merupakan shalat Sunnah yg di dalamnya pelaku salat akan membaca kalimat tasbih (kalimat "Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar") sebanyak 300 kali (4 raka'at masing-masing 75 kali tasbih). Salat ni diajarkan Rasulullah SAW kepada pamannya yakni sayyidina Abbas bin Abdul Muthallib. Tapi beberapa ulama berbeda pendapat tentang hal ini.

Hikmah shalat tasbih adlh dpt mencegah perbuatan keji dan kemungkaran, tentu saja dari salat tasbih yg dilakukan dgn hati yg ikhlas diharapkan akan dpt pula seseorang yg melakukannya dicegah / terjaga dari perbuata-perbuatan yg keji lagi mungkar. Niat salat ini, sebagaimana jg salat-salat yg lain cukup diucapkan di dlm hati dan tak perlu dilafalkan, tak terdapat riwayat yg menyatakan keharusan untk melafalkan niat akan tetapi yg terpenting adlh dgn niat hanya mengharapkan Ridho Allah Ta'ala semata dgn hati yg ikhlas dan khusyu.

Salat tasbih dilakukan 4 raka'at (jika dikerjakan siang maka 4 raka'at dgn sekali salam, jika malam 4 raka'at dgn dua salam ) sebagaimana salat biasa dgn tambahan bacaan tasbih pd saat-saat berikut:

No.WaktuJml. Tasbih
1Setelah pembacaan surat al fatihah dan surat pendek saat berdiri15 kali
2Setelah tasbih ruku' (Subhana rabiyyal adzim...)10 Kali
3Setelah I'tidal10 Kali
4Setelah tasbih sujud pertama (Subhana rabiyyal a'la...)10 Kali
5Setelah duduk di antara dua sujud10 Kali
6Setelah tasbih sujud kedua (Subhana rabiyyal a'la...)10 Kali
7Setelah duduk istirahat sebelum berdiri (atau sebelum salam tergantung pd raka'at keberapa)10 Kali

Jumlah total satu raka'at75

Jumlah total empat raka'at4 X 75
= 300 kali

Perbedaan pendapat ulama Para ulama berbeda pendapat mengenai shalat tasbih, berikut adlh beberapa pendapat mereka :

Pertama: Shalat tasbih adlh mustahabbah (sunnah).

Pendapat ni dikemukakan oleh sebagian ulama penganut Mazhab Syafi'i. Hadits Rasulullah SAW kepada pamannya Abbas bin Abdul Muthallib yg berbunyi:

"Wahai Abbas pamanku, Aku ingin memberikan padamu, aku benar-benar mencintaimu, aku ingin engkau melakukan -sepuluh sifat- jika engkau melakukannya Allah akan mengampuni dosamu, baik yg pertama dan terakhir, yg terdahulu dan yg baru, yg tak sengaja maupun yg disengaja, yg kecil maupun yg besar, yg tersembunyi maupun yg terang-terangan. Sepuluh sifat adalah: Engkau melaksankan salat empat rakaat; engkau baca dlm tiap rakaat Al-Fatihah dan surat, apabila engkau selesai membacanya di rakaat pertama dan engkau masih berdiri, mka ucapkanlah: Subhanallah Walhamdulillah Walaa Ilaaha Ilallah Wallahu Akbar 15 kali, Kemudian ruku'lah dan bacalah do'a tersebut 10 kali ketika sedang ruku, kemudian sujudlah dan bacalah do'a tersebut 10 kali ketika sujud, kemudian bangkitlah dari sujud dan bacalah 10 kali kemudian sujudlah dan bacalah 10 kali kemudian bangkitlah dari sujud dan bacalah 10 kali. Itulah 75 kali dlm tiap rakaat, dan lakukanlah hal tersebut pd empat rakaat. Jika engkau sanggup untk melakukannya satu kali dlm tiap hari, maka lakukanlah, jika tidak, maka lakukanlah satu kali seminggu, jika tak maka lakukanlah sebulan sekali, jika tak maka lakukanlah sekali dlm setahun dan jika tak maka lakukanlah sekali dlm seumur hidupmu" (HR Abu Daud 2/67-68)

Ibnu Ma'in. An-Nasaiy berkata: Ia tak apa-apa. Az-Zarkasyi berpendapat: "Hadis shahih dan bukan dhaif". Ibnu As-Sholah: "Haditsnya adlh Hasan"

Al-Imam Bukhari rahimahulah.
Siapa yg tak kenal beliau? Beliau adlh penulis kitab tershahih kedua setelah Al-Quran Al-Kariem. Tapi hadits ni memang tak terdapat di dlm kitab shahihnya itu, melainkan beliau tulis dlm kitab yg lain. Kitab itu adlh Qiraatul Ma’mum Khalfal Imam. Di sana beliau menyatakan bahwa hadits tentang shalat tasbih di atas adlh hadits yg shahih.

Kedua: Salat tasbih boleh dilaksanakan (boleh tapi tak disunnahkan).
Pendapat ni dikemukakan oleh ulama penganut Mazhab Hambali. Mereka berkata: "Tidak ada hadits yg tsabit (kuat) dan salat tersebut termasuk Fadhoilul A'maal, maka cukup berlandaskan hadits dhaif."

Ibnu Qudamah berkata: "Jika ada orang yg melakukannya maka hal tersebut tak mengapa, karena salat nawafil dan Fadhoilul A'maal tak disyaratkan harus dgn berlandaskan hadits shahih" (Al-Mughny 2/33)

Ketiga: Salat tersebut tak disyariatkan.
Imam Nawawi dlm Al-Majmu' berkata: "Perlu diteliti kembali tentang kesunahan pelaksanaan salat tasbih karena haditsnya dhoif, dan adanya perubahan susunan salat dlm salat tasbih yg berbeda dgn salat biasa. Dan hal tersebut hendaklah tak dilakukan kalau tak ada hadits yg menjelaskannya. Dan hadits yg menjelaskan salat tasbih tak kuat".

Ibnu Qudamah menukil riwayat dari Imam Ahmad bahwa tak ada hadis shahih yg menjelaskan hal tersebut. Ibnul Jauzi mengatakan bahwa hadits-hadits yg berkaitan dgn salat tasbih termasuk maudhu`. Ibnu Hajar berkata dlm At-Talkhis bahwa yg benar adlh seluruh riwayat hadits adlh dhaif meskipun hadits Ibnu Abbas mendekati syarat hasan, akan tetapi hadits itu syadz karena hanya diriwayatkan oleh satu orang rawi dan tak ada hadits lain yg menguatkannya. Dan jg salat tasbih berbeda gerakannya dgn salat-salat yg lain.

Dalam kitab-kitab fiqih mazhab Hanafiyah dan Malikiyah tak pernah disebutkan perihal salat tasbih ni kecuali dlm Talkhis Al-Habir dari Ibnul Arabi bahwa beliau berpendapat tak ada hadits shahih maupun hasan yg menjelaskan tentang salat tasbih ini.

Demikian penjelasan Tata Cara Shalat Tasbih yg Benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

All content at MY BLOG was found freely distributed on the internet and is presented for informational purposes only.
Images / photos / videos found in this site reserved by its respective owners.
We does not upload or host any files.
Home | DMCA | Contact