Jumat, 25 Desember 2015

Diacuhkan, Hacker Retas Akun Ceo Facebook - Tips

Diacuhkan, Hacker Retas Akun Ceo Facebook fenanote.blogspot.com - Seorang peneliti Teknologi Informasi (TI) asal Palestina, Khalil Shreateh, kesal dgn pendiri Facebook, Mark Zuckerberg. Dia merasa temuan dia soal celah keamanan di laman jejaring sosial populer itu, tak diacuhkan. Maka, Shreateh pun mencoba taktik khusus: meretas akun Facebook Zuckerberg.

Menurut Venturebeat, 19 Agustus 2013, Shreateh awalnya menemukan celah cukup besar pd keamanan Facebook. Melalui celah itu dia bisa posting link tertentu pd dinding akun Facebook siapapun, meski belum berteman dgn pemilik akun.

Shreateh kemudian melaporkan hal ni ke Facebook. Namun, temuannya diabaikan. Tercatat, dua kali pesan Shreateh tak dianggap serius. "Kami minta maaf, temuan Anda bukanlah sebuah celah (bug), " demikian bunyi balasan pengelola Facebook.

Tak puas dgn jawaban itu, Shreateh kemudian mencoba membuktikannya. Caranya tak tanggung-tanggung: dia meretas halaman Facebook Zuckerberg dan posting sesuatu di dinding akunnya. Dia ingin membuktikan temuannya tak boleh dianggap angin lalu.

Menolak bayar

Benar saja. Tak lama kemudian, dlm hitungan beberapa menit setelahnya, Shreateh dikontak salah satu insinyur keamanan Facebook. Tapi, bukannya mengapresiasi, manajemen Facebook malah menonaktifkan akun Shreateh. Bukan itu saja, Facebook jg menolak membayar honor sebagai imbal jasa atas temuan Sherateh itu.

"Kami sayangkan kami tak dpt membayar Anda terkait masalah keamanan ni karena tindakan Anda melanggar Ketentuan Layanan kami. Bagaimanapun, kami berharap Anda terus bekerja sama dgn kami untk menemukan berbagai kerentanan di situs ini, " demikian email balasan Facebook kepada Shreateh.

Menurut Facebook, temuan yg dilaporkan Shreateh tak mendetail dan Shreateh punya kendala bahasa dlm laporannya. Dalam penjelasannya, Facebook membeberkan bahwa perusahaan asal Menlo Park, California, itu hanya memberikan imbal jasa bagi tiap laporan yg mendetail dan ditulis dgn bahasa yg bisa dipahami.

Facebook mengaku mendapat ratusan laporan soal celah keamanan mereka tiap hari, tapi sebagian besar ditulis dlm bahasa yg sulit dipahami. Jejaring sosial itu mengungkapkan telah memberi imbalan lebih dari US$1 juta, / setara Rp10, 5 miliar, untk ratusan laporan yg masuk selama lebih dari dua tahun belakangan ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

All content at MY BLOG was found freely distributed on the internet and is presented for informational purposes only.
Images / photos / videos found in this site reserved by its respective owners.
We does not upload or host any files.
Home | DMCA | Contact