fenanote.blogspot.com - Selama masa semai bibit cabai baik di lahan penyemaian khusus, di wadah pot polybag, / setelah bibit tanaman muda dipindahkan ke lahan terbuka (bedengan), maka akan ada kemungkinan tanaman cabe yg masih muda dlm masa pertumbuhan akan terserang hama maupun penyakit pd tanaman. Tapi tak perlu khawatir karena jenis-jenis hama tertentu dpt dibasmi baik dgn menggunakan predator biologi maupun dgn senyawa kimia 0bat pertanian seperti fungsisida, insektisida, dan lain sebagainya. Tapi dlm penggunaanya, harus sesuai dosis yg ditetapkan. Jika dosis yg digunakan tepat dan disesuaikan dgn tingkat umur tanaman, maka dijamin hasil pertanian anda akan terbebas dari serangan hama dan penyakit yg tentunya akan berefek positif dlm menghasilkan buah cabe yg lebat dan berbuah banyak.
Tanaman Cabai Rawit Jengki Berbuah Lebat, Photo Original by: Wahid Priyono (Guruilmuan) |
Ada beberapa jenis hama maupun penyakit yg seringkali menyerang tanaman cabai merah, cabai hijau, cabai rawit, cabe lado dan varietas jenis cabe lainnya. Bentuk serangan hama dan penyakit sangat bervariasi, mulai dari tingkat yg ringan hingga tingkat terberat. Anda dpt menggali informasi dan pengetahuan anda pd link berikut: Jenis Hama dan Penyakit Pada Tanaman Tomat dan Cabai Holtikultura Serta Cara Penanggulangannya.
Selama masa pertumbuhan daun, akar, batang pd tanaman cabai yg baru saja disemaikan, maka sebaiknya petani harus tetap memantau (mengontrol) tanamannya agar tetap terawat. Hal ni mencakup beberapa hal seperti memastikan kondisi lingkungan tempat penyemaian dan lahan tanam terbebas dari rumput-rumput liar (gulma) yg terlalu banyak, mengontrol organ tanaman mulai dari bagian akar, batang dan daunnya. Karena biasanya hama tanaman lebih sering menyerang organ daun maupun batang, sehingga lambat laun tanaman akan merasa dirugikan, dan pd akhirnya laju pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, tanaman menjadi mati, dan gagal panen.
Ada 4 jenis hama penyerang tanaman cabai muda, yg dgn adanya keempat hama ni tentu akan berpengaruh signifikan terhadap laju pertumbuhan dan perkembangan pd tanaman.
1. Jangkrik
Jangkrik selain dijadikan hewan peliharaan karena bunyinya sangat menarik, tak heran beberapa jangkrik liar yg sering berada pd lahan perkebunan dan persawahan jg terindikasi sebagai oknum (hama) dlm budidaya cabai. Hewan ni sangat hobi memakan batang dan daun-daun muda pd biji cabai yg baru saja berkecambah, dan tak heran kehadiran dari jangrik justru akan membuat batang dan daun tanaman cabai muda menjadi rusak dan bahkan mempercepat waktu kematian pd tumbuhan.
2. Bekicot
Sama dgn jangrik, bekicot jg dikenal sebagai hama serius dlm dunia pertanian. Hewan dari kelas molusca (keong-keongan) ni merupakan parasit pd tanaman cabai yg masih muda. Biasanya organ tanaman yg sering dimangsanya adlh daun, batang, dan beberapa akar jalar yg berada di pinggiran tanah. Tak heran jika bekicot terkenal sebagai hewan herbivora yg gemar jg mengonsumsi sisa-sisa pembusukan daun dan substrat tanaman lainnya.
3. Ulat Daun
Ulat daun jg merupakan hewan parasit yg menyerang tanaman cabai yg masih muda maupun yg telah dewasa. Dari beberapa kasus yg ditemukan, sebagian besar petani mengalami kerugian panen hingga 30% akibat terserang hama ulat daun ini. Kehadiran ulat daun jg memberi efek negatif bagi tanaman, karena seringkali membuat organ daun menjadi rusak, daunnya menggulung, mengalami kebopengan (permukaan daunnya berlubang), dan gejala lainnya yg barangkali dpt menyebabkan produktivitas hasil bunga untk menjadi buah terhambat.
4. Semut Merah
Semut merah jg menjadi biang keladi dari rusaknya organ batang, daun, dan bunga. Pada beberapa kasus, semut merah ni sangat hobi dan iseng untk mencuri bibit yg baru saja ditanam di dlm tanah. Ada kalanya semut merah ni dpt membuat tanaman menjadi rusak total, terutama pd saat biji sedang mengalami perkecambahan baik di dlm tanah maupun saat tunas sudah berada di permukaan tanah.
Dari keempat jenis hama di atas, ada beberapa alternatif cara untk mencegahnya, diantaranya adlh sebagai berikut:
- Sesering mungkin melakukan pengontrolan tanaman secara berkala, pastikan bahwa tak ada epidemi (penyebaran) hama dan penyakit pd tanaman. Kalaupun terdapat 1 / 2 hama yg mulai menyerang pd organ tanaman cabai, maka segera buang jauh dari lokasi penanaman secara manual menggunakan tangan;
- Penyiraman secara rutin dan disesuaikan dgn tanah yg ada. Penyiraman dilakukan secukupnya jika dirasa tanah/lahan semai bibit telah kering. Apabila lahan masih lembab/ketercukupan air cukup, sebaiknya penyiraman dihentikan. Penyiraman jg merupakan alternatif cara untk mencegah tumbuhnya jamur parasit, hama dan penyakit pd tanaman cabai lainnya;
- Solusinya dpt menggunakan pagar furadan. Furadan merupakan racun serangga dan termasuk hewan molusca. Furadan dpt dibeli dipasaran, tekstur warnanya adlh biru. Cara penggunaan furadan yaitu dgn membuat pagar keliling bedengan sehingga semut, bekicot, jangkrik tak berani untk memangsa tanaman cabai muda.
Itulah tadi penjelasan tentang 4 macam hama yg seringkali menyerang tanaman cabai terutama ketika tanaman cabai baru saja dipindahkan dari pot polybag / ketika tanaman masih berusia muda, baru saja dilakukan penyemaian. Semoga informasi di atas bermanfaat. Jangan lupa baca juga: Cara Semai Bibit Cabai Lado F1 Hibrida Yang Baik dan Benar.
other source : http://guruilmuan.blogspot.com, http://flickr.com, http://kompas.com
Yth, Pemilik website: http://fenanote.blogspot.co.id/,
BalasHapusPerkenalkan saya Wahid Priyono, Pemilik website: http://guruilmuan.blogspot.co.id/, Mohon maaf, Jujur sekali saya sangat kecewa terkait dengan banyaknya artikel di blog saya yang anda tulis ulang di blog ini dengan hanya merubah huruf "pd,yg,dpt,dll". Kemudian anda mencantumkan http://flickr.com, http://kompas.com setelah judul artikel? Padahal kedua website tersebut tidak pernah menulis artikel tersebut. Isi artikel tersebut adalah sepenuhnya hasil tulisan original saya sendiri. Jadi saya meminta anda untuk menghapus atau memperbaiki link URL Blog saya, karena link tersebut mengarahkan pengunjung ke link adf.ly (bukan ke link aktif penulis aslinya, dan berpotensi menyesatkan pengunjung, karena google dan DMCA tidak menghendaki ini). Mohon kesadarannya. Saya tunggu respon dari anda. Terima kasih.