Sabtu, 02 Januari 2016

Cerita Ngentot Tante Girang Kesepian - Cerita Sex

Cerita Ngentot Tante Girang KesepianCerita Ngentot tanteCerita Ngentot Tante - Kisah seks dewasa hubungan perselingkuhan antara seorang priad dgn seorang wanita paruh baya yg mendambakan seks karena jarang disetubuhi oleh suaminya. Simak kisah lengkapnya berikut ini!Tante Yeni seorang keturunan chinese dan jawa. Orangnya mungil dgn tinggi 155 cm dan berat 50 kg. Cukup seksi untk seorang berusia 35 dgn tiga orang anak. Payudaranya berukuran 36A. Rambutnya lurus dan berkacamata minus. Tante Yeni cukup cantik karena sebagai pengusaha dia sangat memperhatikan penampilan dan kebugaran tubuhnya. Orangnya teliti, tegas, agak acuh dan tipikal wanita yg mandiriSetelah aku menyelesaikan program mini marketnya, aku mengantarkannya ke rumahnya yg hanya berjarak sepuluh menit dari rumahku. Tante Yeni tak ada dan di rumahnya hanya ada si bungsu Cynthia dan pembantunya, Mbak Ning. Cynthia yg masih kelas 4 SD sedang bermain-main boneka. Aku sangat menyukai anak kecil. Melihat Cynthia, aku jadi ingin bermain-main dengannya. Beralasan menunggu Tante Yeni pulang, aku kemudian meluangkan waktuku untk bercakap-cakap dgn Mbak Ning dan bermain boneka dgn Cynthia.Tak lama aku mulai akrab dgn Mbak Ning dan Cynthia. Mbak Ning ini, biar pun pembantu rumah tangga, tetapi sikap dan cara berpikirnya tak seperti gadis desa. Dia cukup cerdas dan bagiku, hanya kemiskinanlah yg membuatnya harus rela menjadi pembantu. Seharusnya dia bisa menjadi lebih dari itu dgn kecerdasannya.Setelah hampir satu jam aku di sana, Tante Yeni pulang. Kulihat dia agak heran melihatku bermain-main dgn Cynthia dan mengobrol santai dgn Mbak Ning.Kamu bisa akrab jg dgn Cynthia.. Padahal si Cynthia ni agak sulit berinteraksi lho dgn orang baru.. sapa Tante Yeni ramah. Harum tubuhnya membuatnya terlihat semakin cantik.Iya nih.. Mungkin Cynthia suka dgn Om Boy yg lucu.. Ya kan Cynthia? candaku sambil mengusap kepala Cynthia. Gadis kecil itu tersenyum manis.Kau bawa programnya ya? Ada petunjuk pemakaiannya kan?Ada dong. Tapi untk mempercepat, sebaiknya aku menerangkan langsung pd karyawanmu, Cie. Aku sengaja memanggil Tante Yeni dgn panggilan Cie karena dia masih terlihat sebagai wanita Chinese. Lagipula, panggilan Cie akan membuatnya merasa lebih muda.Sejak hari itu, aku semakin akrab dgn keluarga Tante Yeni. Apalagi kemudian Tante Yeni memintaku untk memberikan kursus privat komputer pd Edy dan Johan, dua anaknya yg masing-masing kelas duduk di kelas 1 SMP dan kelas 6 SD. Sedangkan untk Cynthia, aku memberikan privat piano klasik. Karena rumahnya dekat, aku mau saja. Lagi pula Tante Yeni setuju membayarku tinggi.Aku dan Tante Yeni sering ber-SMS ria, terutama kalau ada tebakan dan SMS lucu. Dimulai dari ketidaksengajaan, suatu kali aku bermaksud mengirim SMS ke Ria yg isinya, Hai say.. Lg ngapain? I miz u. Pengen deh sayang-sayangan ama u lagi.. Aku pengen kita bercinta lagi..Karena waktu itu aku jg baru saja ber-SMS dgn Tante Yeni, refleks tanganku mengirimkan SMS itu ke Tante Yeni! Aku sama sekali belum sadar telah salah kirim sampai kemudian report di HP-ku datang: Delivered to Ms. Yeni! Astaga! Aku langsung memikirkan alasan jika Tante Yeni menanyakan SMS itu. Benar! Tak lama kemudian Tante Yeni membalas SMS salah sasaran itu.Wah.. Ini SMS ke siapa ya kok romantis begini.. Wah, untung aku dan Tante Yeni sudah akrab. Jadi walaupun nakalku ketahuan, tak masalah.Maaf, Cie. Aku salah kirim. Pas lagi horny nih. :p Maaf ya Cie.. balasku. Aku sengaja berterus terang tentang ‘horny’ku karena ingin tahu reaksi Tante Yeni.Wah.. Kamu ternyata sudah berani begituan ya! SMS itu buat pacarmu ya?Bukan Cie. Itu TTH-ku. Teman Tapi Hot.. Hahaha.. Tidak ada ikatan kok, Cie..Beberapa menit kemudian, Tante Yeni tak membalas SMS-ku. Mungkin sedang sibuk. Oh, tidak, ternyata Tante Yeni meneleponku.Lagi dimana Boy? Tanya Tante Yeni. Suaranya lebih akrab daripada biasanya.Di kamar sendirian, Cie. Maaf ya tadi SMS-ku salah kirim. Jadi ketahuan deh aku lagi pengen.. jawabku. Kudengar Tante Yeni tertawa lepas. Baru kali ni aku mendengarnya tertawa sebebas ini.Aku tadi kaget sekali. Kupikir si Boy ni anaknya alim, dan tak mengerti begitu-begituan. Ternyata.. Hot sekali!Hm.. Tapi memang aku alim lho, Cie.. kataku bercanda.Wee.. Alim tapi ngajak bercinta.. Siapa tuh cewek?Ya teman lama, Cie. Partner sex-ku yg pertama. Aku bicara blak-blakan. Bagiku sudah kepalang tanggung. Aku rasa Tante Yeni bisa mengerti aku.Wah.. Kok dia mau ya tanpa ikatan denganmu? tanyanya heran. Aku yg dulu jg sering heran. Tetapi memang pd kenyataannya, sex tanpa ikatan sudah bukan hal baru di jaman ini.Kami bersahabat baik, Cie. Sex hanya sebagian kecil dari hubungan kami. Jawabku apa adanya.Aku tak mengada-ada. Dalam beberapa bulan kami berteman, aku baru satu kali bercinta dgn Ria. Jauh lebih banyak kami saling bercerita, menasehati dan mendukung.Wah.. Baru tahu aku ada yg seperti itu di dunia ini. Kalau kalian memang cocok, kenapa tak pacaran saja?Kami belum ingin terikat. Terkadang pacaran malah membuat batasan-batasan tertentu. Ada aturan, ada tuntutan, ada konsekuensi yg harus ditanggung. Dan kami belum menginginkan itu.Lalu, apa partnermu cuma si Ria dan partner Ria cuma kamu? selidik Tante Yeni.Kalau tentang Ria aku tak tahu. Tapi tak masalah bagiku dia bercinta dgn pria lain. Aku pun begitu. Tapi tentu saja kami sama-sama bertanggung jawab untk berhati-hati. Kami sangat selektif dlm bercinta. Takut penyakit, Cie.Oh.. Safe Sex ya? Yup! Oh ya dari tadi aku seperti obyek wawancara. Tante sendiri bagaimana dgn Om? Kapan terakhir berhubungan sex? tanyaku melangkah lebih jauh. Kudengar Tante Yeni menarik nafas panjang. Wah.. Ada apa-apa nih, pikirku.Udah kira-kira 2 bulan yg lalu, Boy. Jawabnya.Lama sekali. Pasti ada yg tak wajar. Aku jadi ingin tahu lebih banyak lagi.Ko Fery Impotent ya Cie?Oh tidak.. Entah kenapa, dia sepertinya tak bergairah lagi padaku. Padahal dia dulu sangat menyukai sex. Minimal satu minggu satu kali kami berhubungan.Lho, Cie Yeni berhak minta dong. Itu kan nafkah batin. Setiap orang membutuhkannya. Sudah pernah berterus terang, Cie? tanyaku.Aku sih pernah memberinya tanda bahwa aku sedang ingin bercinta. Tetapi dia kelihatannya sedang tak mood. Aku tak mau memaksa siapa pun untk bercinta denganku.Oh.. Kalau Boy sih tak perlu dipaksa, jg mau dgn Cie Yeni.. godaku asal saja. Toh kami sudah akrab dan ni memang waktu yg tepat untk mengarah ke sana.Boy, kamu itu cakep. Masa mau dgn orang seumuran aku? Suamiku saja tak lagi tertarik denganku..Cie Yeni serius? Aku tak menyangka lho Cie Yeni bisa bicara seperti ini. Cie Yeni masih muda. 35 tahun. Seksi dan modis. Kok bisa-bisanya rendah diri ya? Padahal Cie Yeni terlihat sangat mandiri di mataku.. aku tak bisa menyembunyikan keterkejutanku. Bagaimana bisa, sebuah SMS salah sasaran, dlm waktu singkat bisa berubah menjadi obrolan sex yg sangat terang-terangan seperti ini.Kamu lagi nganggur kan? Datang ke rumahku sekarang ya? Suamiku tak ada di rumah kok. Dia masih di kantor.Telepon ditutup. Darahku berdesir. Benarkah ini? Seperti mimpi. Sangat cepat. Bahkan aku tak pernah bermimpi sebelumnya untk mendapatkan Tante Yeni. Selama ni aku sangat menghormatinya sebagai clientku. Sebagai orang tua dari murid privatku.Bergegas aku mengambil kunci mobil dan pergi ke rumah Tante Yeni. Di sepanjang jalan aku masih tak habis pikir. Apakah benar nanti aku akan bercinta dgn Tante Yeni? Rasanya mustahil. Ada Cynthia dan Mbak Ning di rumahnya. Belum lagi kalau ternyata Edy dan Johan jg sudah pulang dijemput sopirnya.Sampai di rumah Tante Yeni, ternyata rumahnya sedang sepi. Cynthia sedang tidur dan hanya Mbak Ning yg sedang santai menonton televisi.Di tunggu Ibu di ruang computer, Kak. Kata Mbak Ning. Dia memanggilku ‘kakak’ karena usiaku masih lebih tua darinya.Oh iya.. Terima kasih, Ning. Ada urusan sedikit dgn programnya nih. Kataku memberikan alasan kalau-kalau Mbak Ning bertanya-tanya ada apa aku datang.Aku masuk ke ruang computer yg di dalamnya jg ada piano dan lemari berisi buku-buku koleksi Tante Yeni.Tutup saja pintunya, Boy. Kata Tante Yeni.Tiba-tiba jantungku berdebar sangat keras. Entah mengapa, berbeda dgn menghadapi Lucy, Ria dan Ita, aku merasa aneh berdiri di depan seorang wanita mungil yg usianya di atasku. Setelah aku menutup pintu, belum sempat aku duduk, Tante Yeni sudah melangkah menghampiriku. Dia memelukku. Tingginya cuma sebahuku. Harum tubuhnya segera membuatku berdesir. Pelukannya sangat lembut. Kepalanya disandarkan ke dadaku.Aku tak tahu harus berbuat apa. Ini adlh pengalaman pertamaku dgn wanita yg usianya di atasku. Aku takut salah. Apa aku harus berdiam diri saja? Memeluknya? Menciumnya? Atau langsung saja mengajaknya bercinta? Pikiranku saling memberi ide. Banyak ide bermunculan di otakku. Beberapa saat lamanya aku bingung. Pusing tak tahu harus berbuat apa. Akhirnya aku memilih tenang. Aku ingin tahu apa yg Tante Yeni inginkan. Aku akan mengikutinya. Kali ni aku main safe saja. No risk taking this time.Cie Yeni adlh masalah? bisikku. Kurasakan pelukan Tante Yeni semakin erat. Dia tak menjawab. Aku jg diam. Benar-benar situasi baru. Pengalaman baru. Kurasakan penisku tak bergerak. Rupanya pelukan Tante Yeni tak membangkitkan gairahku.Aku cuma ingin memelukmu. Sudah lama aku tak merasa senyaman ni di pelukan seorang laki-laki. Kamu tak keberatan kan aku memelukmu? akhirnya Tante Yeni berbicara.Tentu saja aku tak keberatan, Cie. Peluk saja sepuas Cie Yeni. Apapun yg Cie Yeni inginkan dariku, kalau aku mampu, aku akan melakukannya. Kurasakan tangannya mencubitku.Sok romantis kamu, Boy. Aku bukan gadis remaja yg bisa melayang mendengar kata-kata rayuanmu.. Wuih, apapun yg kau inginkan dariku.. Aku akan melakukannya.. Hahaha.. Gak usah pakai begituan. Aku sudah sangat senang kalau kamu mau kupeluk begini..Benar jg kata Cie Yeni. Hari itu aku belajar menghadapi wanita dewasa. Belajar apa yg mereka butuhkan. Bagi Tante Yeni, kata-kata manis tak diperlukan. Tapi tentu saja, aku tak seratus persen percaya. Bagiku, tak ada wanita di dunia ni yg bisa menolak pujian dgn tulus. Perasaan wanita sangat peka. Wanita punya sense untk mencerna tiap kata-kata pria. Apakah rayuan, apakah pujian yg tulus, / hanya bunga bahasa untk tujuan tertentu. Dan aku memilih untk memujinya dgn setulus hatiku.Cie Yeni, aku beruntung bisa dipeluk wanita sepertimu. Siapa sangka SMS salah kirim bisa berhadiah pelukan? candaku. Memang benar aku merasa beruntung. Ini bukan bunga bahasa, bukan rayuan. Dan aku yakin perasaan Cie Yeni akan menangkap ketulusanku.Yah.. Aku simpati denganmu yg bisa bergaul akrab dgn anak-anakku. Kamu jg tak merendahkan si Ning. Kulihat memang pantas kau mendapatkan pelukanku, Boy.. bisik tante Yeni lagi. Kali ni wajahnya mendongak menatapku. Ada senyum tipis menghias bibirnya. Ugh.. Aku jadi ingin menciumnya.Di satu sisi aku tahu bahwa aku salah. Tante Yeni sudah berkeluarga dan keluarganya harmonis. Tapi di sisi lainnya, sebagai cowok normal aku menikmati pelukan itu. Bahkan aku ingin lebih dari sekedar pelukan. Aku ingin menciumnya, melepaskan pakaiannya, dan memberinya sejuta kenikmatan. Apalagi Tante Yeni sudah 2 bulan lebih tak mendapatkan nafkah batin. Pasti dia sangat haus sekarang. Aku mulai memperhitungkan situasi. Kami dlm ruang tertutup yg walaupun tak terkunci, cukup aman untk beberapa saat. Mbak Ning tak mungkin masuk tanpa permisi. Satu-satunya kemungkinan gangguan adlh Cynthia.Perlahan aku memberanikan diri menyentuh wajah Tante Yeni. Dengan dua buah jariku, aku membelai wajahnya lembut. Mataku menatapnya penuh arti. Kulihat Tante Yeni gelisah, tetapi ia menikmati sentuhanku di wajahnya. Aku menggerakkan wajahku menunduk mencari bibirnya. Sekejap kami berciuman. Bibirnya sangat penuh. Sangat hangat. Baru beberapa detik, ciuman kami terlepas. Tante Yeni menyandarkan kepalanya ke dadaku.Aku salah, Boy. Aku mulai menyayangimu.. bisiknya nyaris tak kudengar.Aku yg sudah merasakan ciumannya mendadak ingin lebih lagi. Dasar cowok!, rutukku dlm hati. Apalagi aku sedang horny. Aku mencoba mengangkat wajahnya lagi. Ada sedikit penolakan, tapi wajahnya menatapku kembali. Aku tak berani menciumnya. Dan Tante Yeni menciumku, menghisap bibirku, memasukkan lidahnya, menggigit kecil bibirku. Dan akhirnya kami bercumbu dgn hasrat membara. Kami sama-sama kehausan.. Agh.. Aku tak peduli lagi. Wanita yg kuhormati ni sedang kupeluk dan kucumbu. Dia membutuhkanku dan aku jg membutuhkannya. Yang lain dipikirkan nanti saja. Nikmati saja dulu, pikirku cepat.Aku segera menggendongnya dan membantunya duduk di atas meja. Dengan begini aku akan lebih leluasa mencumbunya. Bibir kami saling melumat. Bergerak lincah saling berlomba memberi kenikmatan tiada tara. Tanganku mulai bergerak ke arah payudaranya. Aku meraba payudaranya dari luar. Memberi remasan ringan dan gerakan memutar yg membuat Tante Yeni menggelinjang. Perlahan aku menyusupkan tanganku ke balik pakaiannya. Kurasakan tanganku tertahan. Tante Yeni menolak. Rupanya dia hanya ingin bercumbu denganku.Dasar cowok, aku mana tahan? Sudah kepalang tanggung. Aku nekat tetap memasukkan tanganku dan dgn cepat aku berhasil melepas kait bra-nya. Payudaranya terasa utuh di tanganku, masih sangat kencang, masih sangat peka dgn rangsangan. Buktinya Tante Yeni bergetar hebat saat aku meremas payudaranya.Gila kamu, Boy. Aku tak memerlukan ni semua.. Cukup peluk aku! tegur Tante Yeni.Aku tahu pikirannya memang menolak, tapi tubuhnya tidak. Aku tetap merangsang payudaranya. Gerakan menolak tante Yeni melemah. Dan akhirnya hanya desahan nafasnya yg memburu yg menandakan birahinya telah bangkit. Dengan mulutku aku membuka kancing-kancing kemejanya. Cukup sulit, karena ni baru pertama kali kulakukan. Tapi berhasil juga. Tante Yeni tertawa melihat ulahku.Kini aku bebas mencumbu payudaranya. Kujilat dan kuhisap puting susunya. Tante Yeni melenguh panjang. Kedua tangannya mencengkeram kepalaku. Wajahnya mencium rambutku. Sesekali dia menggigit telingaku, sementara kepalaku, lidahku, bergerak bebas merangsang payudaranya. Ugh, begitu enak dan nikmat. Payudaranya tak terlalu besar tapi seksi sekali. Warnanya coklat kekuningan dgn puting yg cukup besar.Aku bermain cukup lama di putingnya. Menggigit ringan, menyapukan lidahku, menghisapnya lembut sampai agak keras. Kadangkala hidungku jg kumainkan di putingnya. Nafas Tante Yeni semakin memburu. Tentu saja untk masalah nafas, aku lebih kuat darinya karena aku rajin berolahraga menjaga stamina.Tak lama tanganku menyusup ke balik roknya untk mencari vaginanya dan membelainya dari luar. Kurasakan celana dalamnya telah basah. Tante Yeni merapatkan kakinya. Itu adlh penolakan yg kedua. Kepalanya menggeleng ketika kutatap matanya. Aku terus menatap matanya dan kembali mencumbunya. Aku tak akan memaksanya. Tetapi aku punya cara lain. Aku akan membuatnya semakin terangsang dan semakin menginginkan persetubuhan. Perlahan cumbuanku turun ke lehernya.Ergh, kudengar lenguhannya. Wah, lehernya sensitif nih, pikirku. Dengan intensif aku mencumbunya di leher. Bergerak ke tengkuk hingga membuatnya semakin erat memelukku dan mencumbu telinganya.Boy.. rintihnya. Telinganya jg sensitif.Aku bersorak. Semakin banyak titik tubuhnya yg sensitif, semakin bagus. Lalu tanganku meraba punggungnya. Membuat gerakan berputar-putar dan seolah menuliskan sesuatu di punggungnya. Tante Yeni semakin bergairah.Ka.. mu.. Na.. kal. Kamu pin.. Pintar sekali membuatku.. Bergairah.. jawabnya terputus-putus. Nafasnya semakin memburu.Cie Yeni cantik sekali. Aku sangat menginginkanmu, Cie.. Aku ingin membuatmu merasakan kenikmatan tertinggi bersamaku.. bisikku sambil terus mencium telinganya.Aku jg menginginkanmu Boy.. Tapi aku takut.. jawab tante Yeni.Ya, aku harus membuatnya merasa aman. Dengan gerakan cepat aku melepaskan pelukanku, mengganjal pintu dgn kursi dan kembali mencumbunya. Saat itu di pikiranku cuma satu. Mengunci pintu justru tak baik. Mengganjal pintu jauh lebih baik. Kulihat Tante Yeni merespons ciumanku dgn lebih kuat. Tanganku kembali mencoba merangsang vaginanya. Kali ni kakinya agak terbuka. Aku berhasil memasukkan jariku dan menyentuh vaginanya.Aahh.. Tante Yeni semakin terangsang. Kakinya terbuka semakin lebar. Kini aku sangat leluasa merangsang vaginanya. Jariku masuk menemukan klitoris dan membuatnya makin hebat dilanda badai birahi.Entahlah, aku sangat tenang dlm melakukannya. Semakin intensif aku merangsang titik-titik lemah tubuhnya, aku semakin tenang. Aku seperti maestro yg sangat ahli melakukan tugasnya. Wah, rupanya aku berbakat dlm menyenangkan wanita, pikirku sampai tersenyum sendiri.Tante Yeni semakin dilanda birahi. Tangannya kini tak malu-malu melepas kancing celanaku dan mencari penisku. Setelah menemukannya di balik celana dalamku, dia meremas dan mengocoknya. Aku semakin terbakar. Kami sama-sama terbakar hebat. Perlahan aku melepas turun celana dalamnya. Tidak perlu dilepas. Aku menatap matanya meminta persetujuannya. Mata Tante Yeni nanar. Dia sangat kehausan dan sudah pasrah menerima apa pun perbuatanku.Perlahan penisku menembus liang vaginanya tanpa kondom. Aku merasakan kenikmatan yg dahsyat. Benar-benar jauh lebih nikmat dibandingkan dgn memakai kondom. Aku berani tanpa kondom karena aku yakin dgn kesehatan Tante Yeni.Aku mulai melakukan tugasku. Mendorong masuk, menarik keluar, memutar, memompa kembali dan kami bercinta dgn dahsyat. Suara penisku yg mengocok vaginanya terdengar khas. Aku mengerahkan segenap kekuatanku untk menaklukkannya. Tetapi benar-benar tanpa kondom membuatku penisku lebih sensitif hingga belum begitu lama, aku sudah merasakan di ambang orgasme.Segera kuhentikan aksiku. Kucabut penisku dan aku menenangkan diri. Kami berciuman. Aku tak mau birahi Tante Yeni surut. Setelah agak tenang aku kembali memasukkan penisku. Kali ni aku tak menggebu dlm memompa penisku. Aku memilih menikmatinya perlahan-lahan. Setiap sodokan aku lakukan dgn segenap hati hingga menghasilkan desahan dan rintihan nikmat Tante Yeni yg sudah dua bulan tak merasakan nikmatnya bercinta.Gelombang badai birahi kembali melanda. Keringat kami bercucuran, lumayan untk membakar lemak. Kami memang sedang berolahraga, olahraga paling nikmat sedunia. Making love. Bercinta sangat baik untk tubuh. Tidak hanya tubuh, tetapi pikiran jg jadi fresh. Secara teoretis, ada semacam zat penenang yg dihasilkan tubuh saat kita bersenggama, dan zat itu membuat kita sangat nyaman.Aku heran jg dgn diriku yg ternyata cukup kuat bercinta tanpa kondom. Penisku terasa agak panas. Aku belajar menahan nafas dan sesekali saat kurasakan aku hendak mencapai puncak, aku menghentikan kocokanku. Cukup sulit memang menahan orgasme. Aku berusaha seperti menahan kencing. Dan usahaku berhasil. Setidaknya aku bisa bercinta cukup lama mengimbangi Tante Yeni yg perlahan tapi pasti semakin menuju puncak. Muka tante Yeni semakin kemerahan. Wajahnya yg mungil tampak sangat cantik ketika sedang dilanda birahi.Cie Yeni cantik sekali.. Hebat jg ketika bercinta.. bisikku. Lidahku kembali mencumbui payudaranya yg semakin penuh dgn keringat.Arg.., kamu juga.. Enak sekali, Boy.. ceracaunya.Tante Yeni bolak-balik memejamkan mata, membuka mata dan menggigit bibirnya. Nafasnya sangat tak teratur. Ngos-ngosan dan rambutnya semakin acak-acakan terkena keringat. Wah, pemandangan yg seksi sekali saat seorang wanita bercinta.Sebenarnya aku ingin mengubah posisi lagi. Aku ingin lebih lama bercinta. Tetapi aku agak khawatir juga. Sudah cukup lama kami di dlm ruangan ini. Aku khawatir Mbak Ning nanti tiba-tiba mengintip / mencuri dengar. Aku khawatir karena Mbak Ning cukup punya kecerdasan untk berpikir yg tidak-tidak.Dari bahasa tubuh Tante Yeni, aku yakin orgasmenya sudah semakin dekat. Gerakan tubuhnya semakin cepat. Cengkeraman tangannya di punggungku kurasa telah melukai punggungku. Terkadang giginya bergemeretak menahan nikmat. Dia tampak sekali berusaha untk tak menjerit.Agh.. Arrhhk.. Aku sudah ham.. pir.. rintihnya.Tanganku meraih bra Tante Yeni dan meletakkannya di mulutnya supaya dia bisa menggigit bra itu. Daripada menjerit, lebih baik menggigit bra sekuatnya. Penisku semakin gencar menghunjam vaginanya. Sodokanku semakin kuat dan temponya kupercepat. Aku belajar untk sama-sama mencapai orgasme dgn Tante Yeni walaupun menurutku sangat sulit untk bisa orgasme bersamaan. Setidaknya, aku berencana membiarkannya orgasme terlebih dulu, baru aku menyusul.Arghh.. Ya.. Terus.. Yah.. Dikit lagi.. erang Tante Yeni agak tak jelas karena sambil menggigit bra.Aku menjaga semangat dan menjaga penisku agar tetap kuat bertempur. Kurasakan penisku jg semakin panas. Aku jg sudah mendekati puncak. Aliran sperma dari bawah sudah merambat naik siap menyembur. Gerakan Tante Yeni semakin menyentak-nyentak. Untung meja di ruangan itu adlh meja kayu yg kosong. Kalau seandainya ada buku / ballpoint pasti sudah berantakan terlempar.Beberapa saat kemudian aku merasakan tubuh Tante Yeni bergetar hebat. Menghentak-hentak dan tangannya mencengkeram sangat-sangat-sangat-kuat. Dia memelukku sangat erat. Dari mulutnya keluar semacam raungan yg tertahan.. Seandainya ni di kamar hotel, pasti dia sudah menjerit sepuasnya.Aargghh.. Sstt..Aku merasakan ada cairan hangat meleleh keluar. Tidak seberapa banyak tetapi membuat penisku semakin panas. Tante Yeni orgasme sementara aku jg sudah semakin dekat. Inilah saatnya. Aku mempercepat kocokanku. Cepat.. Dan aku mencabut penisku.Crot..!! Srr.. R.. Srr.. Srr.. Spermaku berhamburan muncrat di perut dan dada Tante Yeni. Ah.., nikmat sekali mencapai puncak. Perjuanganku tak sia-sia. Aku yg selama ni rutin berlatih menahan kencing, melatih otot-otot perut dan penisku, sukses mengantarkan Tante Yeni menggapai orgasmenya. Dibandingkan ketika making love dgn Ria dan Ita, kali ni lebih mendebarkan dan menantang. I did it.Tante Yeni segera mencari tissue dan membersihkan ceceran spermaku. Kurang dari semenit kemudian dia sudah memakai bra dan kemejanya kembali. Celana dlm dan roknya tinggal merapikan saja. Aku pun tinggal merapikan celanaku.Beberapa saat kami berpandangan. Ada rona puas di wajah Tante Yeni. Dia tersenyum manis. Sekarang dia bukan lagi sekedar clientku. Bukan lagi sekedar orang tua muridku. Sekarang dia adlh partner sex-ku. Ada rasa aneh menjalar di tubuhku. Aku tiba-tiba merasa begitu menghormati wanita di hadapanku ini. Sinar matanya yg tegas, pembawaannya yg mandiri, dikombinasi dgn senyum dan kelembutannya, sungguh mempesona. Aku sangat bangga bisa memberinya kenikmatan.Maaf Cie.. Sudah melangkah jauh sekali.. kataku.Ya! Kamu tak sopan sekali, tadi! katanya bergurau tetapi dlm nada agak tegas.Kami pun tertawa bersama. Aku memeluknya. Mencium dahinya. Merapikan rambutnya yg agak basah terkena keringat. AC di ruangan itu sangat membantu tubuh kami cepat kering.Habis Cie Yeni, sudah tahu aku lagi horny malah diundang kemari.. kataku membela diri.Terus terang aku jg lagi pengen, Boy. Begitu tahu kamu ternyata sudah pengalaman, aku jadi tergoda denganmu. Tapi memang tadi aku sangat takut melangkah. Untung kamunya nekat.. Aku jadi terpuaskan, deh. Makacih ya..Ya ampun.. Bisa-bisanya Tante Yeni bicara manja seperti ini. Aku sampai merasa bagaimana.. gitu. Aneh. Wanita memang makhluk paling aneh sedunia. Di balik penampilannya yg keras dan tegar, toh dia tetap wanita juga. Sisi lembutnya tetap ada.Ya.. Aku jg senang sekali bisa memuaskan Cie Yeni. Aku jg belajar banyak lho. Sepertinya tadi Cie Yeni kurang suka dgn permainan tanganku di vagina ya?Bukan begitu. Aku tak tahu apakah tanganmu bersih / tidak. Tapi lama kelamaan karena enak, ya sudah.. diteruskan saja..Oh jangan kuatir.. Aku selalu sedia handy desinfectant kok. Biar tanganku bebas kuman. Kataku menenangkannya. Aku tadi memang pakai handy desinfectant, tapi kan tetap saja aku pegang setir mobil. Haha.. Yang ni tak aku ceritakan. (Kalau Cie Yeni baca cerita ini, maafin ya..)Yah baguslah. Aku jg suka karena kamu selalu terlihat bersih dan harum.. tante Yeni mencium bibirku lagi. Kami kembali berpagutan. Lidahku kembali menerobos mulutnya. Menekan lidahnya, saling bergelut. Kami terus berciuman sambil berpelukan.Banyak pria melupakan kenyataan bahwa ada hubungan yg harus dibina setelah kita berhubungan sex. Setelah terjadi orgasme, wanita tetap membutuhkan sentuhan, pelukan dan ciuman. Wanita sangat berharga. Jangan sampai kita para pria, begitu mendapatkan orgasme, langsung selesai begitu saja. Harus Ada after orgasm service. Ini adlh salah satu kunci yg aku pegang untk membuat wanita merasa nyaman bersamaku. Kami berpelukan dan dgn jelas aku mendengar suara Tante Yeni..Aku menyayangimu, Boy. Terima kasih buat semuanya. Aku merasa dihargai dan dibutuhkan olehmu.. kata-kata ni tak akan pernah aku lupakan. Kalau Cie Yeni membaca cerita ini, Cie Yeni pasti ingat bahwa kata-katanya sama persis dgn yg kutulis. (Kecuali namaku, yaa.. Hehe).Sebetulnya aku harus menanyakan arti sex bagi Tante Yeni. Tapi aku menundanya. Aku pikir aku bisa menanyakannya lain kali. Entah mengapa aku tak bertanya.Lalu kami keluar dari ruangan itu. Aku tak melihat Mbak Ning. Sengaja aku ke kamar mandi dan kemudian aku mengintip ke kamar Mbak Ning dari kaca nako kamarnya. Astaga, dia sedang berganti baju.Hayo.. Ngintip! Dasar cowok! hardik Mbak Ning. Aku terkejut tapi tertawa.Maaf-maaf, kupikir dimana tadi kok tak ada.. Aku pulang dulu ya..Ya.. Ya.. Buka sendiri pagarnya yaa

other source : http://tempo.co, http://stackoverflow.com, http://majalahabg.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

All content at MY BLOG was found freely distributed on the internet and is presented for informational purposes only.
Images / photos / videos found in this site reserved by its respective owners.
We does not upload or host any files.
Home | DMCA | Contact