![]() |
Gambar pengungsi dari blitar ke posko-posko pengungsian kab.tulung agung |
BERITA TERKINI - Tulungagung, Sejumlah 1.303 orang asal Blitar, Jawa Timur yg mengungsi di posko-posko pengungsian di Kabupaten Tulungagung semuanya sudah pulang ke kampung halaman. Mereka nekad pulang karena takut harta benda mereka dijarah maling jika ditinggal mengungsi terlalu lama.
"Sesuai instruksi dari petugas pos pantau utama Gunung Kelud di Simpang Gumul Kediri, sebenarnya kami diperintahkan untk tetap tinggal di pengungsian karena Gunung Kelud masih dinyatakan belum aman, tapi mereka semua nekad pulang," kata Kepada Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (KP) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung Jito Prayogo kepada Media Indonesia, Jumat (14/2).
Para pengungsi asal Blitar yg mengungsi ni mengaku rumah tinggal mereka berada di zona 3, yakni radius 10 Km dari letak posisi letusan. Yang dinyatakan bahaya adalah mereka yg tinggal di zona 1, yakni 2 Km / zona 2 yakni radius 5 Km dari lokasi letusan "Karena itu semuanya nekad pulang karena merasa daerah mereka sudah aman," jelas Jito.
Menurut Jito, warga Blitar, yg masih mengungsi di Tulungagung hanya satu orang. Yakni Martuni, 48, warga Karanggadu Kecamata Udanawu. Mereka masih tertinggal karena masih dirawat di ICU Rumah Sakit Islam Tulungagung untk perawatan akibat terjatuh dari sepeda motor motor saat panik hendak mengungsi ke Tulungagung.
Akibatnya, lanjut Jito, tenda-tenda posko pengungsian di Tulungagung sudah kosong. Meski begitu, karena Gunung Kelud masih dinyatakan belum aman, posko pengungsian di Tulungagung di GOR Krida Mandala dan di kantor BPBD di Jalan Beji pun masih dibuka 24 jam untk mengantisipasi terjadinya letusan kembali Gunung Kelud.
"Seluruh petugas tetap kami siagakan selama 24 jam karena Gunung Kelud belum dinyatakan aman. Dengan begitu ketika sewaktu-waktu ada ledakan pengungsi, kami sudah bersiaga untk pengungsi," jelasnya.
"Sesuai instruksi dari petugas pos pantau utama Gunung Kelud di Simpang Gumul Kediri, sebenarnya kami diperintahkan untk tetap tinggal di pengungsian karena Gunung Kelud masih dinyatakan belum aman, tapi mereka semua nekad pulang," kata Kepada Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (KP) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung Jito Prayogo kepada Media Indonesia, Jumat (14/2).
Para pengungsi asal Blitar yg mengungsi ni mengaku rumah tinggal mereka berada di zona 3, yakni radius 10 Km dari letak posisi letusan. Yang dinyatakan bahaya adalah mereka yg tinggal di zona 1, yakni 2 Km / zona 2 yakni radius 5 Km dari lokasi letusan "Karena itu semuanya nekad pulang karena merasa daerah mereka sudah aman," jelas Jito.
Menurut Jito, warga Blitar, yg masih mengungsi di Tulungagung hanya satu orang. Yakni Martuni, 48, warga Karanggadu Kecamata Udanawu. Mereka masih tertinggal karena masih dirawat di ICU Rumah Sakit Islam Tulungagung untk perawatan akibat terjatuh dari sepeda motor motor saat panik hendak mengungsi ke Tulungagung.
Akibatnya, lanjut Jito, tenda-tenda posko pengungsian di Tulungagung sudah kosong. Meski begitu, karena Gunung Kelud masih dinyatakan belum aman, posko pengungsian di Tulungagung di GOR Krida Mandala dan di kantor BPBD di Jalan Beji pun masih dibuka 24 jam untk mengantisipasi terjadinya letusan kembali Gunung Kelud.
"Seluruh petugas tetap kami siagakan selama 24 jam karena Gunung Kelud belum dinyatakan aman. Dengan begitu ketika sewaktu-waktu ada ledakan pengungsi, kami sudah bersiaga untk pengungsi," jelasnya.
source : http://flickr.com, http://berbagi-ilmu-terlengkap.blogspot.com, http://google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar