Kamis, 16 Juli 2015

[Tahukah anda] MENGENAL GEMPA BUMI

MENGENAL GEMPA BUMI Gempa Sumatera Barat





MENGENAL GEMPA BUMI Kerusakan akibat gempa bumi di San Francisco pd tahun 1906


Gempa bumi adlh getaran / guncangan yg terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi jg digunakan untk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yg terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untk dpt ditahan.
Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ni terjadi akibat adanya aktivitas magma, yg biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yg jg akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempabumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
Gempa bumi tektonik ; Gempabumi ni disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yg mempunyai kekuatan dari yg sangat kecil hingga yg sangat besar. Gempabumi ni banyak menimbulkan kerusakan / bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yg kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi.
Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yg terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dgn tiba-tiba. Tenaga yg dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tektonik plate (plat tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yg menyebabkan terjadinya gempa tektonik.[1] Gempa bumi tektonik memang unik. Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yg khusus dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yg menyusun kerak bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan postulat untk menjelaskan fenomena gempa bumi tektonik yg melanda hampir seluruh kawasan, yg berdekatan dgn batas pertemuan lempeng tektonik. Contoh gempa tektonik ialah seperti yg terjadi di Yogyakarta, Indonesia pd Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB,[2]
Gempa bumi tumbukan ; Gempa bumi ni diakibatkan oleh tumbukan meteor / asteroid yg jatuh ke bumi, jenis gempa bumi ni jarang terjadi
Gempa bumi runtuhan ; Gempa bumi ni biasanya terjadi pd daerah kapur ataupun pd daerah pertambangan, gempabumi ni jarang terjadi dan bersifat lokal.
Gempa bumi buatan ; Gempa bumi buatan adlh gempa bumi yg disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir / palu yg dipukulkan ke permukaan bumi.

Penyebab terjadinya gempa bumi

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yg dihasilkan oleh tekanan yg dilakukan oleh lempengan yg bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pd keadaan dimana tekanan tersebut tak dpt ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yg paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dlm kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yg terjepit kedalam mengalami transisi fase pd kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain jg dpt terjadi karena pergerakan magma di dlm gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dpt menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) jg terjadi karena menumpuknya massa air yg sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) jg dpt terjadi karena injeksi / akstraksi cairan dari/ke dlm bumi (contoh. pd beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa jg dpt terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ni dpt membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yg dilakukan pemerintah. Gempa bumi yg disebabkan oleh manusia seperti ni dinamakan jg seismisitas terinduksi

Sejarah gempa bumi besar pd abad ke-20 dan 21

30 September 2009, Gempa bumi Sumatera Barat merupakan gempa tektonik yg berasal dari pergeseran patahan Semangko, gempa ni berkekuatan 7,6 Skala Richter (BMG Indonesia) / 7,9 Skala Richter (BMG Amerika) mengguncang Padang-Pariaman, Indonesia. Menyebabkan sedikitnya 1.100 orang tewas dan ribuan terperangkap dlm reruntuhan bangunan.
2 September 2009, Gempa Tektonik 7,3 Skala Richter mengguncang Tasikmalaya, Indonesia. Gempa ni terasa hingga Jakarta dan Bali, berpotensi tsunami. Korban jiwa masih belum diketahui jumlah pastinya karena terjadi Tanah longsor sehingga pengevakuasian warga terhambat.
3 Januari 2009 - Gempa bumi berkekuatan 7,6 Skala Richter di Papua.
12 Mei 2008 - Gempa bumi berkekuatan 7,8 Skala Richter di Provinsi Shichuan, China. Menyebabkan sedikitnya 80.000 orang tewas dan jutaan warga kehilangan tempat tinggal.
12 September 2007 - Gempa Bengkulu dgn kekuatan gempa 7,9 Skala Richter
9 Agustus 2007 - Gempa bumi 7,5 Skala Richter
6 Maret 2007 - Gempa bumi tektonik mengguncang provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Laporan terakhir menyatakan 79 orang tewas [3].
27 Mei 2006 - Gempa bumi tektonik kuat yg mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pd 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik. Gempa bumi tersebut berkekuatan 5,9 pd skala Richter. United States Geological Survey melaporkan 6,2 pd skala Richter; lebih dari 6.000 orang tewas, dan lebih dari 300.000 keluarga kehilangan tempat tinggal.
8 Oktober 2005 - Gempa bumi besar berkekuatan 7,6 skala Richter di Asia Selatan, berpusat di Kashmir, Pakistan; lebih dari 1.500 orang tewas.
26 Desember 2004 - Gempa bumi dahsyat berkekuatan 9,0 skala Richter mengguncang Aceh dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan gelombang tsunami di samudera Hindia. Bencana alam ni telah merenggut lebih dari 220.000 jiwa.
26 Desember 2003 - Gempa bumi kuat di Bam, barat daya Iran berukuran 6.5 pd skala Richter dan menyebabkan lebih dari 41.000 orang tewas.
21 Mei 2002 - Di utara Afganistan, berukuran 5,8 pd skala Richter dan menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas.
26 Januari 2001 - India, berukuran 7,9 pd skala Richter dan menewaskan 2.500 ada jg yg mengatakan jumlah korban mencapai 13.000 orang.
21 September 1999 - Taiwan, berukuran 7,6 pd skala Richter, menyebabkan 2.400 korban tewas.
17 Agustus 1999 - barat Turki, berukuran 7,4 pd skala Richter dan merenggut 17.000 nyawa.
25 Januari 1999 - Barat Colombia, pd magnitudo 6 dan merenggut 1.171 nyawa.
30 Mei 1998 - Di utara Afganistan dan Tajikistan dgn ukuran 6,9 pd skala Richter menyebabkan sekitar 5.000 orang tewas.
17 Januari 1995 - Di Kobe, Jepang dgn ukuran 7,2 skala Richter dan merenggut 6.000 nyawa.
30 September 1993 - Di Latur, India dgn ukuran 6,0 pd skala Richter dan menewaskan 1.000 orang.
12 Desember 1992 - Di Flores, Indonesia berukuran 7,9 pd skala richter dan menewaskan 2.500 orang.
21 Juni 1990 - Di barat laut Iran, berukuran 7,3 pd skala Richter, merengut 50.000 nyawa.
7 Desember 1988 - Barat laut Armenia, berukuran 6,9 pd skala Richter dan menyebabkan 25.000 kematian.
19 September 1985 - Di Mexico Tengah dan berukuran 8,1 pd Skala Richter, meragut lebih dari 9.500 nyawa.
16 September 1978 - Di timur laut Iran, berukuran 7,7 pd skala Richter dan menyebabkan 25.000 kematian.
4 Maret 1977 - Vrancea, timur Rumania, dgn besar 7,4 SR, menelan sekitar 1.570 korban jiwa, diantaranya seorang aktor Rumania Toma Caragiu, jg menghancurkan sebagian besar dari ibu kota Rumania, Bukares (BucureÅŸti).
28 Juli 1976 - Tangshan, Cina, berukuran 7,8 pd skala Richter dan menyebabkan 240.000 orang terbunuh.
4 Februari 1976 - Di Guatemala, berukuran 7,5 pd skala Richter dan menyebabkan 22.778 terbunuh.
29 Februari 1960 - Di barat daya pesisir pantai Atlantik di Maghribi pd ukuran 5,7 skala Richter, menyebabkan kira-kira 12.000 kematian dan memusnahkan seluruh kota Agadir.
26 Desember 1939 - Wilayah Erzincan, Turki pd ukuran 7,9, dan menyebabkan 33.000 orang tewas.
24 Januari 1939 - Di Chillan, Chile dgn ukuran 8,3 pd skala Richter, 28.000 kematian.
31 Mei 1935 - Di Quetta, India pd ukuran 7,5 skala Richter dan menewaskan 50.000 orang.
1 September 1923 - Di Yokohama, Jepang pd ukuran 8,3 skala Richter dan merenggut sedikitnya 140.000 nyawa.

dari berbagai sumber




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

All content at MY BLOG was found freely distributed on the internet and is presented for informational purposes only.
Images / photos / videos found in this site reserved by its respective owners.
We does not upload or host any files.
Home | DMCA | Contact