[Sosiologi] Dampak Korupsi Menurut Mochtar Lubis

fenanote.blogspot.com - Dampak Korupsi : Negara dan Korupsi

Selamat pagi, setelah mengetahui tentang pengertian korupsi dan dampaknya yg dijelaskan sebelumnya, perlu dikaji tentang dampak korupsi menurut pendapat orang Indonesia. Berikut ulasan dampak korupsi oleh mochtar lubis.

Korupsi tak saja akan menggerumus struktur kenegaraan secara perlahan. Tetapi uga menghancurkan segenap sendi sendi penting yg terdapat dlm negara. Korupsi ada dan hadir dikarenakan adanya kerancuan dlm struktur birokrasi dan akan berakibat terhadap struktur organisasi itu sendiri bahkan keberlansungan organisasi itu sendiri (Contohnya negara). Akibat paling nyata bagi Mochtar lubis dari kejadian kejadian korupsi adlh hilangnya kesadaran rakyat banyak tentang hak mereka sebagai warga negara dan ketidakpeduliannya pd sistem kenegaraan suatu bangsa dimana korupsi berlangsung.

Rakyat dlm struktur paling tradisional sekalipun, mengenali negara dlm posisi hendak mensejahterahkan tiap individu dlm negara. Ketidakpedulian rakyat atas birokrasis, bila muncul anggapan bahwa birokrasi dan sistem pemerintahan, sekadar sebagai penyokong segala bentuk tindakan elite kelas ats dan kelas tertentu dan melupakan fungsinya dlm mensejahtrekan dan memakmurkan warganya.

Dampak korupsi yg lain, menurut Mochtar Lubis dari kritinya terhadap Sudomo saat berbicara di depan Korpri. Di depan Korpri tersebut Sudomo berkata bahwa korupsi belum memacetkan pembangunan. Hal ni yg membuat Mochtar Lubis merasa kecewa dan berkata:

Apakah sekian banyak SD Inpres yg terbengkalai, sekian ribu hektar reboisasi yg gagal tak memacetkan pembangunan? Apakah kehilangan dana negara, ratusan miliar bukan memacetkan usaha pembangunan? Sunggu aneh, tapi benar diucapkan. Sikap lembut begini terhadap korupsi di kalangan pembesar pembesar negara tak menolong usaha kejaksaan agung, umpamanya untk menindak korupsi dgn tegas dan kuat terus menerus hingga tuntas habis.

Pembangunan dlm hal ni berhubungan secara fisik dan material. Mochtar dlm hal ni hendak menegaskan, bahwa perilaku korupsi, betapapun kecilnya, akan menghambat laju pembangunan di Indonesia. Tindakan korupsi uga secara nyata akan berdampak langsung rakyat banyak yg lemah, yg tak mempunyai kekuasaan politik, yg tak memiliki hak demokrasi Pancasila, yg tak mengeluarkan suara dan protesnya. Dan dlm masyarakat demikian keadaan tambah para lagi, jika pers yg ada tak dpt berfungsi dgn wajar menjaga dan mengawal kepentingan umum.

Dampak korupsi di tingkat elite pejabat negara akan merusak secara langsung moral mereka khususnya yg memeagan kekuasaan. Kembali Mochtar lubis berkata:

Hanya orang luar. yg bukan jadi anggota masyarakat tempat korupsi raksasa terjadi yg mungkin dpt berpandangan demikian, karena mereka tak merasakan apa akibat dan dampak korupsi yg besar besar it terhadap moral para anggota perwakilan rakyat, pejabat pejabat peradilan, jaksa dan hakim, pengacara dan moral para pengusaha serta anggota masyarakat lain umumnya. Pada akhirnya korupsi tanpa batas secara besar besaran akan meruntuhkan kekuasaan itu sendiri, seperti kita lihat terjadi dgn rezim dan partai Kuomintang seusai Perang Dunia Kedua di Tiongkok. Korupsi politik dlm bentuk, umpamanya menyogok pemilih / orang orang yg diharapkan dpt mempengaruh pemilih dlm pemilihan umum, tidaklah akan memajukan demokrasi yg sebenarnya, tetapi akan merusak citra demokrasi, seandainya sebuah perwakilan umum dilahirkan melalui perkawinan korupsi dgn orang politik yg korup.

Sekian ulasan tentang Dampak korupsi menurut Mochtar Lubis, untk lebih memahami tentang korupsi khususnya korupsi dlm negara, baca artikel terkait dibawah ini.
Sumber Artikel Dampak Korupsi Mochtar Lubis:
Dr. Mansyur Semma " Negara dan Korupsi: Pemikiran Mochtar Lubis Atas Negara, Manusia Indonesia, dan Perilaku Politik". Jakarta. Yayasan Obor Indonesia. 2008.

source : http://apapengertianahli.com, http://kompas.com, http://tempo.co