fenanote.blogspot.com - Salah satu cara untk mensyukuri nikmat tidur yaitu dgn cara menunaikannya dgn baik dan benar. Rasulullah Muhammad saw telah memberikan banyak keterangan yg jelas mengenai bagaimanakah seharusnya umat muslim memperlakukan nikmat tidur yg telah dianugerahkan Allah swt kepadanya.
Rasulullah Muhammad saw senantiasa memperlakukan tidur dgn etika yg baik. Berikut beberapa etika tidur yg sesuai dgn ajaran Islam sebagaimana yg terdapat di dlm hadits-hadits Rasulullah Muhammad saw:
1. Berwudhu ketika akan tidur
Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untk melakukan sholat. (HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710)
2. Membaca doa akan tidur
Rasulullah Muhammad saw jika mau tidur berdoa, Bismika Allahumma Amut wa Ahyaa (Dengan nama-Mu ya Allah aku mati dan hidup). Bila bangun tidur berdoa, Alhamdulillahillaji ahyana ba’da maa ama tanaa wa ilayhinnusur. (Segala puji bagi Allah yg telah menghidupkan kami setelah kami mati, dan kepada-Nya kami kembali. (HR. Muslim)
Al-Bara’ bin ‘Azib ra. berkata: Sesungguhnya Rasulullah Muhammad saw bila berbaring di tempat tidurnya, beliau letakkan telapak tangannya yg kanan di bawah pipinya yg kanan, seraya berdoa: Robbi qinii ‘adzaabaka yawma tab’atsu ‘ibaadaka (Ya Robbi, peliharalah aku dari azab-Mu pd hari Kau bangkitkan seluruh hamba-Mu). (HR. At Tarmidzi)
3. Miring ke sebelah kanan
Dari al-Barra` bin Azib, Rasulullah Muhammad saw pernah bersabda, Apabila kamu hendak tidur,maka berwudhulah (dengan sempurna) seperti kamu berwudhu untk shalat, kemudian berbaringlah di atas sisi tubuhmu yg kanan.
4. Meletakkan tangan di bawah pipi sebelah kanan
Rasulullah Muhammad saw apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya. (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)
5. Membaca surat surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas
Aisyah ra. berkata: Bila Rasulullah Muhammad saw berbaring di tempat tidurnya, beliau kumpulkan kedua telapak tangannya, lalu meniup keduanya dan dibaca pd keduanya surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas. Kemudian disapunya seluruh badan yg dpt disapunya dgn kedua tangannya. Beliau mulai dari kepalanya, mukanya dan bagian depan dari badannya. Beliau lakukan hal ni sebanyak tiga kali. (HR. At Tarmidzi)
6. Tidurlah di awal malam
Beliau saw tidur di awal malam dan menghidupkan akhir malam. (Mutafaq ’Alaih)
Bahwasanya Rasulullah Muhammad saw membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tak bermanfaat) setelahnya. (Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647 (235))
7. Tidak tidur dgn posisi telungkup (tengkurap)
Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adlh posisi tidur yg dimurkai Allah Azza Wa Jalla. (HR. Abu Dawud dgn sanad yg shohih)
8. Berdoa ketika bangun tidur
Rasulullah Muhammad saw jika mau tidur berdoa, Bismika Allahumma Amut wa Ahyaa (Dengan nama-Mu ya Allah aku mati dan hidup) Bila bangun tidur berdoa, Alhamdulillahillaji ahyana ba’da maa ama tanaa wa ilayhinnusur. (Segala puji bagi Allah yg telah menghidupkan kami setelah kami mati, dan kepada-Nya kami kembali. (HR. Muslim)
9. Mengusap Bekas tidur
Maka bangunlah Rasulullah Muhammad saw dari tidurnya kemudian duduk sambil mengusap wajah dgn tangannya (HR. Muslim No. 763 (182)
10. Beristinsyaq, beristintsaar dan bersiwak ketika bangun tidur
Beristinsyaq dan beristintsaar adlh menghirup kemudian mengeluarkan / menyemburkan kembali air dari hidung.
Apabila Rasulullah Muhammad saw bangun malam membersihkan mulutnya dgn bersiwak. (HR. Al Bukhari No. 245 dan Muslim No. 255)
Demikianlah Rasulullah Muhammad saw menunaikan hak-hak tidur yg telah diberikan Allah swt kepadanya. Dan sebagai umat Islam yg beriman kepada Allah swt dan Rasulullah Muhammad saw, maka sudah sepatutnya umat muslim menunaikan nikmat tidur tersebut sebagaimana yg telah dicontohkan dan diajarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW.
Menarik, tidur dgn posisi menghadap ke kanan tak hanya dilakukan oleh Sang Nabi. Lihat pd foto di bawah ini.
Apakah ni membuktikan posisi tidur ala Rasul ternyata jg diamini oleh banyak agama? Walahu'alam bishawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar