Sabtu, 02 Januari 2016

Ngentot Dulu Sebelum Berangkat Kuliah - Cerita Ngentot

Ngentot Dulu Sebelum Berangkat Kuliahfenanote.blogspot.com - Malam ni ternyata Ada pertandingan bigmatch bola dimana jagoku maen (chelsea), dimana saya nobar bareng sama temen-temen di suatu cafe, pertandingan dimulai pukul 01.30 wib, sambil menunggu permainan dimulai saya memesan kopi agar tak mengantuk, terlintas ada pikiran ternyata besok saya ada kuliah pukul 07.30 wib. Dimana mata kuliahnya yg mengajar Pak Noel.Pagi pagi aku bangun, ternyata sudah menunjukan pukul 08.00, ohhh Shitt...!!kemudian aku langsung bergegas menuju kekampus dgn honda beatku, kalau saja saya tak nekat menonton pertandingan bola tim jagoku, sampai larut malam aku tak akan terlambat, Pak Noel yg berusia sekitar 40 tahunan mempunyai karakter keras dan disiplin dlm urusan waktu (mungkin karena dia pernah menjadi anggota pramuka), terlambat dari 5 menit saja pintu sudah terkunci, apalagi sekarang saya sudah terlambat 30 menit, untk titip absen saja kayanya sulit karena Pak Noel sering mengecek dgn daftar hadir dgn mahasiswanya yg berangkat, Tersentak darί lamunanku, ternyata tanpa sadar aku sudah berada dί gedung kulίah, tapi tίdak berartί kesulίtanku terhentί sampaί dίsίnί. Ruanganku berada dί lantaί 6, sedangkan pίntu lίft yg sedarί tadί kutunggu tak kunjung terbuka.
Mendadak, darί belakang terdengar suara merdu menyapaku. Haί Tama..! Akupun menoleh, ternyata yg menyapaku adlh adίk angkatanku yg bernama Dwί. Haί jg jawabku sambίl lalu karena masίh dlm keadaan panίk. Kerah baju kamu terlίpat tuh kata Dwί. Sadar, aku lalu membenarkan posίsί kerah kemeja putίhku serta tak lupa mengecek kerapίhan celana jeansku. Udah, udah rapί kok. Hmm, pastί kamu buru - buru ya? kata Dwί lagί. ίya nίh, bίasa Pak Noel jawabku. Mmh Dwί hanya menggumam.Setelah pίntu lίft terbuka akupun masuk ke dlm lίft. Ternyata Dwί jg melakukan hal yg sama. Dίdalam lίft suasananya sunyί hanya ada kamί berdua, mataku ίseng memandangί tubuh Dwί. Ternyata harί ίtu ίa tampίl sangat cantίk. Tubuh putίh mulusnya setίnggί 167 cm ίtu dίbalut baju kaos Guccί pίnk yg ketat, memperlίhatkan branya yg berwarna hίtam menerawang darί balίk bajunya. Sepertίnya ukuran payudaranya cukup besar, mungkίn 34D. ίa jg mengenakan celana blue jeans Prada yg cukup ketat. Rambutnya yg lurus sebahu teruraί dgn ίndahnya. Wangί parfum yg kutebak merupakan merk Kenzo ίntense memenuhί udara dlm lίft, sekalίgus sepertί beradu dgn parfum Boss ίn Motίon mίlίkku. Hmm pίkίrku, pantas saja Dwί sangat dίίncar oleh seluruh cowo dί jurusanku, karena selaίn ίa masίh sίngle tubuhnya jg sangat proporsίonal. Lebίh darίpada ίtu prestasί akademίknya jg cukup cemerlang. Tapi jujur dίrίku hanya menganggap Dwί sebagaί teman belaka. Mungkίn hal ίtu dίkarenakan aku baru saja putus dgn pacarku dgn cara yg kurang baίk, sehίngga aku masίh trauma untk mencarί pacar baru.Tίba - tίba pίntu lίft membuka dί lantaί 4. Dwί turun sambίl menyunggίngkan senyumnya kepadaku. Akupun membalas senyumannya. Lewat pίntu lίft yg sedang menutup aku sempat melίhat Dwί masuk ke sebuah ruang studίo dί lantaί 4 tersebut. Ruang tersebut memang tersedίa bagί sίapa saja mahasίwa yg ίngίn menggunakannya, AC dίdalamnya dίngίn dan pd jam pagί sepertί ίnί bίasanya keadaannya kosong. Aku jg serίng tίdur dίdalam ruangan ίtu sehabίs makan sίang, abίsnya sofa dίsana empuk dan enak sίh. HeheheSetelah itu lift pun tertutup dan membawaku ke lantai 6, tempat ruang kuliahku berada. Segera setelah sampai di pintu depan ruang kuliahku seharusnya berada, aku tercengang karena disana tertempel pengumuman singkat yg berbunyi kuliah Pak Noel ditunda sampai jam 12. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Ttd: Tata Usaha DepartemenSialan, kataku dlm hati. Jujur saja kalau pulang lagi ke kostan aku malas, karena takut tergoda akan melanjutkan tidur kembali. Bingung ingin melakukan apa selagi menunggu, aku tiba - tiba saja teringat akan Dwi. Bermaksud ingin membunuh waktu dgn ngobrol bersamanya, akupun bergegas turun kelantai 4 sambil berharap kalau Dwi masih ada disana.Sesampainya di lantai 4 ruang studio, aku tak tahu apa Dwi masih ada didalam / tidak, karena ruangan itu jendelanya gelap dan ditutupi tirai. Akupun membuka pintu, lalu masuk kedalamnya. Ternyata disana ada Dwi yg sedang duduk disalah satu sofa didepan meja ketik menoleh ke arahku, tersenyum dan bertanya Hai Tama, ngga jadi kuliah? Kuliahnya diundur jawabku singkat. Iapun kembali asyik mengerjakan sesuatu dgn laptopnya. Aku memandang berkeliling, ternyata ruangan studio selebar 4X5 meter itu kosong, hanya ada suaraku, suara Dwi, dan suara AC yg bekerja. Secara tak sadar aku mengunci pintu, mungkin karena ingin berduaan aja dgn Dwi. Maklum, namanya jg cowo, huehehe...Penasaran, aku segera mendekati Dwi. Hi Dwi, lagi ngapain sendirian disini? Oh, ni lagi ngerjain tugas. Abis dihimpunan rame banget sih , jadi aku ga bisa konsentrasi. Eh, kebetulan ada Tama, udah pernah ngambil kuliah ni kan? Tanya Dwi sambil memperlihatkan tugas di layar laptopnya. Aku mengangguk singkat. Bisa ajarin Dwi ngga caranya, Dwi dari tadi gak ketemu cara ngerjainnya nih? pinta Dwi. Akupun segera mengambil tempat duduk disebelahnya, sambil mengajarinya cara pengerjaan tugas tersebut. Daripada aku bengong, pikirku. Mulanya saat kuajari ia belum terlalu mengerti, tapi setelah beberapa lama ia segera paham dan tak lama berselang tugasnya pun telah selesai.Wah, selesai juga. Ternyata gak begitu susah ya. Makasih banget ya Tama, udah ngerepotin kamu. Kata Dwi ramah. Iapun menutup laptop Toshibanya dan mengemasnya. Apa sih yg ngga buat cewe tercantik di jurusan ni kataku sekedar iseng menggoda. Dwi pun malu bercampur gemas mendengar perkataanku, dan secara tiba - tiba ia berdiri sambil berusaha menggelitiki pinggangku. Aku yg refleksnya memang sudah terlatih dari olahraga karate yg kutekuni selama ni pun dpt menghindar, dan secara tak sengaja tubuhnya malah kehilangan keseimbangan serta pahanya mendarat menduduki pahaku yg masih duduk. Secara tak sengaja tangan kanannya yg tadinya ingin menggelitikiku menyentuh kemaluanku. Spontan, adik kecilku pun bangun. Iih, Tama kok itunya tegang sih? kata Dwi sambil membenarkan posisi tangannya. Sori ya kataku lirih. Kami pun jadi salah tingkah, selama beberapa saat kami hanya saling bertatapan mata sambil ia tetap duduk di pangkuanku.Melihat mukanya yg cantik, bibirnya yg dipoles lip gloss berwarna pink, serta matanya yg bulat indah membuatku benar - benar menyadari kecantikannya. Ia pun hanya terus menatap dan tersenyum kearahku. Entah siapa yg memulai, tiba - tiba kami sudah saling berciuman mulut. Ternyata ia seorang pencium yg hebat, aku yg sudah berpengalamanpun dibuatnya kewalahan. Harum tubuhnya makin membuatku horny dan membuatku ingin menyetubuhinya.Seolah mengetahui keinginanku, Dwi pun merubah posisi duduknya sehingga ia duduk di atas pahaku dgn posisi berhadapan, daerah vaginanya yg masih ditutupi oleh celana jenas menekan penisku yg jg masih berada didalam celanaku dgn nikmatnya. Bagian dadanya pun seakan menantang untk dicium, hanya berjarak 10 cm dari wajahku. Kami berciuman kembali sambil tanganku melingkar kepunggungnya dan memeluknya erat sekali sehingga tonjolan dibalik kaos ketatnya menekan dadaku yg bidang. mmhh.. mmmhh.. hanya suara itu yg dpt keluar dari bibir kami yg saling beradu.Puas berciuman, akupun mengangkat tubuh Dwi sampai ia berdiri dan menekankan tubuhnya ke dinding yg ada dibelakangnya. Akupun menciumi bibir dan lehernya, sambil meremas - remas gundukan payudaranya yg terasa padat, hangat, serta memenuhi tanganku. Aaah, Tama... Erangannya yg manja makin membuatku bergairah. Kubuka kaos serta branya sehingga Dwi pun sekarang telanjang dada. Akupun terbelalak melihat kecantikan payudaranya. Besar, putih, harum, serta putingnya yg berwarna pink itu terlihat sedikit menegang. Tama... katanya sambil menekan kepalaku kearah payudaranya. Akupun tak menyia - nyiakan kesempatan baik itu. Tangankupun meremas, menjilat, dan mencium kedua belah payudaranya. Kadang bibirku mengulum putting payudaranya. Kadang bongkahan payudaranya kumasukkan sebesar mungkin kedalam mulutku seolah aku ingin menelannya, dan itu membuat badan Dwi menggelinjang. Aaahh... SShhh... aku mendongak keatas dan melihat Dwi sedang menutup matanya sambil bibirnya mengeluarkan erangan menikmati permainan bibirku di payudaranya. Seksi sekali dia saat itu. Putingnya makin mengeras menandakan ia semakin bernafsu akan pekerjaanku di dadanya.Puas menyusu, akupun menurunkan ciumanku kearah pusarnya yg ternyata ditindik itu. Lalu ciumanku makin mengalir turun ke arah selangkangannya. Akupun membuka jeansnya, terlihatlah celana dalamnya yg hitam semi transparan itu, tapi itu tak cukup untk menyembunyikan gundukan vaginanya yg begitu gemuk dari pandanganku. Akupun mendekatkan hidungku ke arah vaginanya, tercium wangi khas yg sangat harum. Ternyata Dwi sangat pintar dlm menjaga bagian kewanitaannya itu. Sungguh beruntung diriku dpt merasakan miliknya Dwi.Akupun mulai menyentuh bagian depan celana dalamnya itu. Basah. Ternyata Dwi memang sudah horny karena servisku. Jujur saja aku merasa deg - degan karena selama ni aku belum pernah melakukan seks dgn kedelapan mantan pacarku, paling hanya sampai taraf oral seks. Jadi ni boleh dibilang pengalaman pertamaku. Dengan ragu - ragu akupun menjilati celana dalamnya yg basah tersebut. Mmhhh... Ooggghh... Dwi mengerang menikmati jilatanku. Ternyata rasa cairan kewanitaan Dwi gurih, sedikit asin tapi enak menurutku. Setelah beberapa lama menjilati, ternyata cairan kewanitaannya makin banyak meleleh.Buka aja celana dalamku kata Dwi. Mendengar restu tersebut akupun menurunkan celana dalamnya sehingga sekarang Dwi benar - benar bugil, sedangkan aku masih berpakaian lengkap. Benar - benar pemandangan yg indah. Vaginanya terpampang jelas di depan mataku, berwarna pink kecoklatan dgn bibirnya yg masih rapat. Bentuknya pun indah sekali dgn bulunya yg telah dicukur habis secara rapi. Bagai orang kelaparan, akupun segera melahap vaginanya, menjilati bibir vaginanya sambil sesekali menusukkan jari tengah dan jari telunjukku ke dalamnya. Berhasil..! Aku menemukan G-Spotnya dan terus memainkannya. setelah itu Dwi terus menggelinjang, badannya mulai berkeringat seakan tak menghiraukan dinginnya AC di ruangan ini. Emmh, please don’t stop kata Dwi dgn mata terpejam. OOuucchh... Rintih Dwi di telingaku sambil matanya berkerjap-kerjap merasakan nikmat yg menjalari tubuhnya.Ssshhh...Ahhh, balasku merasakan nikmatnya vagina Dwi yg makin basah. Sambil terus meremas dada besarnya yg mulus, adegan menjilat itu berlangsung selama beberapa menit. Tangannya terus mendorong kepalaku, seolah menginginkanku untk menjilati vaginanya secara lebih intens. Pahanya yg putih pun tak hentinya menekan kepalaku. Tak lama kemudian, Uuuhhh.. Dwi mau ke... lu... ar... seiring erangannya vaginanya pun tiba - tiba membanjiri mulutku mengeluarkan cairan deras yg lebih kental dari sebelumnya, tapi terasa lebih gurih dan hangat. Akupun tak menyia - nyiakannya dan langsung meminumnya sampai habis. Slruuppp... suaranya terdengar nyaring di ruangan tersebut. Nafas Dwi terdengar terengah - engah, ia menggigit bibirnya sendiri sambil seluruh tubuhnya mengkilat oleh keringatnya sendiri. Setelah tubuhnya berhenti bergetar dan jepitan pahanya mulai melemah akupun berdiri dan mencium bibirnya, sehingga ia merasakan cairan cintanya sendiri.Mmhh, Tama... makasih ya kamu udah bikin Dwi keluar. kamu malah belum buka baju sama sekali, curang kata Dwi. Gantian sini. Setelah berkata lalu Dwi mendorong tubuhku sehingga aku duduk diatas sofa. Iapun berjongkok serta melepaskan celana jeans serta celana dalamku. Iapun kaget melihat batang penisku yg berukuran cukup wah. Panjangnya sekitar 16 cm dgn diameter 5 cm. kepalanya yg seperti topi baja berwarna merah tersentuh oleh jemari Dwi yg lentik. Tama, punya kamu gede banget... setelah berkata maka Dwi langsung mengulum kepala penisku. Rasanya sungguh nikmat sekali. mmh Dwi kamu nikmat banget... kataku. Iapun menjelajahi seluruh penjuru penisku dgn bibir dan lidahnya, mulanya lidahnya berjalan menyusuri urat dibawah penisku, lalu bibirnya yg sexy mengulum buah zakarku. aah... uuhh... hanya itu yg dpt kuucapkan. Lalu iapun kembali ke ujung penisku dan berusaha memasukkan penisku sepanjang - panjangnya kedalam mulutnya. Akupun mendorong kepalanya dgn kedua belah tangannya sehingga batang penisku hampir 3/4nya tertelan oleh mulutnya sampai ia terlihat hamper tersedak. Sambil membuka bajuku sendiri aku mengulangi mendorong kepalanya hingga ia seperti menelan penisku sebanyak 5 - 6 kali.Puas dgn itu ia pun berdiri dan duduk membelakangiku, tangannya membimbing penisku memasuki liang kemaluannya. Tama sayang, aku masukin ya.. kata Dwi bergairah. Lalu iapun menduduki penisku, mulanya hanya masuk 3/4nya tapi lama - lama seluruh batang penisku terbenam ke dlm liang vaginanya. Aah, jadi ni yg mereka katakana kenikmatan bercinta, rasanya memang enak sekali pikirku. Iapun terus menaik - turunkan vaginanya sambil kedua tangannya bertumpu pd dadaku yg bidang. Pak.. pak... pak.. sruut.. srutt.. bunyi paha kami yg saling beradu ditambah dgn cairan kewanitaannya yg terus mengalir makin menambah sexy suasana itu. Sesekali aku menarik tubuhnya kebelakang, sekedar mencoba untk menciumi lehernya yg jenjang itu. Lehernya pun menjadi memerah di beberapa tempat terkena cupanganku.Dwi, ganti posisi dong kataku. Lalu Dwi berdiri dan segera kuposisikan dirinya untk menungging serta tangannya bertumpu pd meja. Dari posisi ni terlihat liang vaginanya yg memerah tampak semakin menggairahkan. Akupun segera memasukkan penisku dari belakang. aahh, pelan - pelan sayang kata Dwi. Akupun menggenjot tubuhnya sampai payudaranya berguncang - guncang dgn indahnya. Aaahhkk...Tama...Ooucchhhkgg..Ermmmhhh suara Dwi yg mengerang terus, ditambah dgn cairannya yg makin banjir membuatku semakin tak berdaya menahan pertahanan penisku. Ooohh...yeahh ! fu*k me like that...uuhh...i’m your bitch now ! erang Dwi liar.Aduhh.. aahh.. gila Dwi.. enak banget! ceracauku sambil merem-melek. Oohh.. terus Tama.. kocok terus Dwi terus mendesah dan meremas-remas dadanya sendiri, wajahnya sudah memerah saking terangsangnya. Yak.. dikit lagi.. aahh.. Tama.. udah mau Dwi mempercepat iramanya karena merasa sudah hampir klimaks. Dwi.. Aku juga.. mau keluar.. eerrhh geramku dgn mempercepat gerakan.Enak nggak Tama? tanyanya lirih kepadaku sambil memalingkan kepalanya kebelakang untk menatap mataku. Gila.. enak banget Dwi.. terusin sayang, yg kencang.. Tanganku yg masih bebas kugerakkan kearah payudaranya untk meremas - remasnya. Sesekali tanganku memutar arah ke bagian belakang untk meremas pantatnya yg lembut.uuhh.. sshh.. Dwi, aku udah ga tahan nih. Keluarin dimana? tanyaku. uuhhh.. mmh.. ssshh.. Keluarin didalam aja ya, kita barengan kata Dwi. Makin lama goyangan penisku makin dlm dan makin cepat.. Masukin yg dalem dooo...ngg..., pintanya. Akupun menambah kedalaman tusukan penisku, sampai pd beberapa saat kemudian. aahh... Tama.. kita keluarin sekarang... Dwi berkata sambil tiba - tiba cekikan vaginanya pd penisku terasa sangat kuat dan nikmat. Iapun keluar sambil tubuhnya bergetar. Akupun tak mampu membendung sperma pd penisku dan akhirnya kutembakkan beberapa kali ke dlm liang vaginanya. Rasa hangat memenuhi penisku, dan disaat bersamaan akupun memeluk Dwi dgn eratnya dari belakang.Setelah beberapa lama tubuh kami yg bercucuran keringat menyatu, akhirnya akupun mengeluarkan penisku dari dlm vaginanya. Aku menyodorkan penisku ke wajah Dwi dan ia segera mengulum serta menelan habis sperma yg masih berceceran di batang penisku. Aku menyandarkan tubuhku pd dinding ruang studio dan masih dgn posisi jongkok dihadapanku Lydia tersenyum sambil terus mengocok batang penisku tetapi semakin lama semakin cepat. Nafasku memburu kencang dan jantungku berdegub semakin tak beraturan dibuatnya, walaupun aku sangat sering masturbasi, tapi pengalaman dikocok oleh seorang cewek adlh yg pertama bagiku, apalagi ditambah pemandangan dua susu montok yg ikut bergoyang karena gerakan pemiliknya yg sedang menocok penisku bergantian dgn tangan kiri dan kanannya.Dwi.. mau keluar nih.. kataku lirih sambil memejamkan mata meresapi kenikmatan hisapan Dwi. Bentar, tahan dulu Tama..jawabnya sambil melepaskan kocokannya. Loh kok ngga dilanjutin? tanyaku. Tanpa menjawab pertanyaanku, Dwi mendekatkan dadanya ke arah penisku dan tanpa sempat aku menebak maksudnya, dia menjepit penisku dgn kedua payudaranya yg besar itu. Sensasi luar biasa aku dapatkan dari penisku yg dijepit oleh dua gundukan kembar itu membuatku terkesiap menahan napas.Sebelum aku sempat bertindak apa-apa, dia kembali mengocok penisku yg terjepit diantara dua susunya yg kini ditahan dgn menggunakan kedua tangannya. Penisku serasa diurut dgn sangat nikmatnya. Terasa kurang licin, Dwi pun melumuri payudaranya dgn liurnya sendiri. Gila Dwi, kamu ternyata liar banget.. Dwi hanya menjawab dgn sebuah senyuman nakal.Kali ni seluruh urat-urat dan sendi-sendi di sekujur tubuhku pun turut merasakan kenikmatan yg lebih besar daripada kocokan dgn tangannya tadi. Enak nggak Tama? tanyanya lirih kepadaku sambil menatap mataku. Gila.. Bukan enak lagi.. Tapi enak banget Sayang.. Terus kocok yg kencang.. Tanganku yg masih bebas kugerakkan kearah mulutnya, dan ia langsung mengulum jariku dgn penuh nafsu. Ahh.. ohh.. desahnya pelan sambil kembali memejamkan matanya. Kocokan serta jepitan susunya yg semakin keras semakin membuatku lupa daratan.Tak lama kemudian, aah... Dwi aku mau keluar lagi... setelah berkata begitu akupun menyemprotkan beberapa tetes spermaku kedalam mulutnya yg langsung ditelan habis oleh Dwi. Iapun lalu menciumku sehingga aku merasakan spermaku sendiri.Setelah selesai, kami pun berpakaian lagi. Tak lupa aku mengucapkan terima kasih kepadanya, lalu akupun pulang kekostan setelah mengantarkan Dwi ke kostannya menggunakan mobilku. Dialam mobil ia berkata bahwa ia sangat puas setelah bercinta denganku serta menginginkan untk mengulanginya kapan - kapan. Akupun segera menyanggupi dan mencium mesra bibirnya. Setelah itu aku mengarahkan mobilku ke kostanku yg berada di daerah Dago. Soal kuliahnya Pak Noel, aku sudah cuek karena hari itu aku mendapatkan anugerah yg tak terkira, yaitu bisa bercinta dgn Dwi.Ngentot Dulu Sebelum Berangkat KuliahMalam ni ternyata Ada pertandingan bigmatch bola dimana jagoku maen (chelsea), dimana saya nobar bareng sama temen-temen di suatu cafe, pertandingan dimulai pukul 01.30 wib, sambil menunggu permainan dimulai saya memesan kopi agar tak mengantuk, terlintas ada pikiran ternyata besok saya ada kuliah pukul 07.30 wib. Dimana mata kuliahnya yg mengajar Pak Noel.Pagi pagi aku bangun, ternyata sudah menunjukan pukul 08.00, ohhh Shitt...!!kemudian aku langsung bergegas menuju kekampus dgn honda beatku, kalau saja saya tak nekat menonton pertandingan bola tim jagoku, sampai larut malam aku tak akan terlambat, Pak Noel yg berusia sekitar 40 tahunan mempunyai karakter keras dan disiplin dlm urusan waktu (mungkin karena dia pernah menjadi anggota pramuka), terlambat dari 5 menit saja pintu sudah terkunci, apalagi sekarang saya sudah terlambat 30 menit, untk titip absen saja kayanya sulit karena Pak Noel sering mengecek dgn daftar hadir dgn mahasiswanya yg berangkat, Tersentak darί lamunanku, ternyata tanpa sadar aku sudah berada dί gedung kulίah, tapi tίdak berartί kesulίtanku terhentί sampaί dίsίnί. Ruanganku berada dί lantaί 6, sedangkan pίntu lίft yg sedarί tadί kutunggu tak kunjung terbuka.
Mendadak, darί belakang terdengar suara merdu menyapaku. Haί Tama..! Akupun menoleh, ternyata yg menyapaku adlh adίk angkatanku yg bernama Dwί. Haί jg jawabku sambίl lalu karena masίh dlm keadaan panίk. Kerah baju kamu terlίpat tuh kata Dwί. Sadar, aku lalu membenarkan posίsί kerah kemeja putίhku serta tak lupa mengecek kerapίhan celana jeansku. Udah, udah rapί kok. Hmm, pastί kamu buru - buru ya? kata Dwί lagί. ίya nίh, bίasa Pak Noel jawabku. Mmh Dwί hanya menggumam.Setelah pίntu lίft terbuka akupun masuk ke dlm lίft. Ternyata Dwί jg melakukan hal yg sama. Dίdalam lίft suasananya sunyί hanya ada kamί berdua, mataku ίseng memandangί tubuh Dwί. Ternyata harί ίtu ίa tampίl sangat cantίk. Tubuh putίh mulusnya setίnggί 167 cm ίtu dίbalut baju kaos Guccί pίnk yg ketat, memperlίhatkan branya yg berwarna hίtam menerawang darί balίk bajunya. Sepertίnya ukuran payudaranya cukup besar, mungkίn 34D. ίa jg mengenakan celana blue jeans Prada yg cukup ketat. Rambutnya yg lurus sebahu teruraί dgn ίndahnya. Wangί parfum yg kutebak merupakan merk Kenzo ίntense memenuhί udara dlm lίft, sekalίgus sepertί beradu dgn parfum Boss ίn Motίon mίlίkku. Hmm pίkίrku, pantas saja Dwί sangat dίίncar oleh seluruh cowo dί jurusanku, karena selaίn ίa masίh sίngle tubuhnya jg sangat proporsίonal. Lebίh darίpada ίtu prestasί akademίknya jg cukup cemerlang. Tapi jujur dίrίku hanya menganggap Dwί sebagaί teman belaka. Mungkίn hal ίtu dίkarenakan aku baru saja putus dgn pacarku dgn cara yg kurang baίk, sehίngga aku masίh trauma untk mencarί pacar baru.Tίba - tίba pίntu lίft membuka dί lantaί 4. Dwί turun sambίl menyunggίngkan senyumnya kepadaku. Akupun membalas senyumannya. Lewat pίntu lίft yg sedang menutup aku sempat melίhat Dwί masuk ke sebuah ruang studίo dί lantaί 4 tersebut. Ruang tersebut memang tersedίa bagί sίapa saja mahasίwa yg ίngίn menggunakannya, AC dίdalamnya dίngίn dan pd jam pagί sepertί ίnί bίasanya keadaannya kosong. Aku jg serίng tίdur dίdalam ruangan ίtu sehabίs makan sίang, abίsnya sofa dίsana empuk dan enak sίh. HeheheSetelah itu lift pun tertutup dan membawaku ke lantai 6, tempat ruang kuliahku berada. Segera setelah sampai di pintu depan ruang kuliahku seharusnya berada, aku tercengang karena disana tertempel pengumuman singkat yg berbunyi kuliah Pak Noel ditunda sampai jam 12. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Ttd: Tata Usaha DepartemenSialan, kataku dlm hati. Jujur saja kalau pulang lagi ke kostan aku malas, karena takut tergoda akan melanjutkan tidur kembali. Bingung ingin melakukan apa selagi menunggu, aku tiba - tiba saja teringat akan Dwi. Bermaksud ingin membunuh waktu dgn ngobrol bersamanya, akupun bergegas turun kelantai 4 sambil berharap kalau Dwi masih ada disana.Sesampainya di lantai 4 ruang studio, aku tak tahu apa Dwi masih ada didalam / tidak, karena ruangan itu jendelanya gelap dan ditutupi tirai. Akupun membuka pintu, lalu masuk kedalamnya. Ternyata disana ada Dwi yg sedang duduk disalah satu sofa didepan meja ketik menoleh ke arahku, tersenyum dan bertanya Hai Tama, ngga jadi kuliah? Kuliahnya diundur jawabku singkat. Iapun kembali asyik mengerjakan sesuatu dgn laptopnya. Aku memandang berkeliling, ternyata ruangan studio selebar 4X5 meter itu kosong, hanya ada suaraku, suara Dwi, dan suara AC yg bekerja. Secara tak sadar aku mengunci pintu, mungkin karena ingin berduaan aja dgn Dwi. Maklum, namanya jg cowo, huehehe...Penasaran, aku segera mendekati Dwi. Hi Dwi, lagi ngapain sendirian disini? Oh, ni lagi ngerjain tugas. Abis dihimpunan rame banget sih , jadi aku ga bisa konsentrasi. Eh, kebetulan ada Tama, udah pernah ngambil kuliah ni kan? Tanya Dwi sambil memperlihatkan tugas di layar laptopnya. Aku mengangguk singkat. Bisa ajarin Dwi ngga caranya, Dwi dari tadi gak ketemu cara ngerjainnya nih? pinta Dwi. Akupun segera mengambil tempat duduk disebelahnya, sambil mengajarinya cara pengerjaan tugas tersebut. Daripada aku bengong, pikirku. Mulanya saat kuajari ia belum terlalu mengerti, tapi setelah beberapa lama ia segera paham dan tak lama berselang tugasnya pun telah selesai.Wah, selesai juga. Ternyata gak begitu susah ya. Makasih banget ya Tama, udah ngerepotin kamu. Kata Dwi ramah. Iapun menutup laptop Toshibanya dan mengemasnya. Apa sih yg ngga buat cewe tercantik di jurusan ni kataku sekedar iseng menggoda. Dwi pun malu bercampur gemas mendengar perkataanku, dan secara tiba - tiba ia berdiri sambil berusaha menggelitiki pinggangku. Aku yg refleksnya memang sudah terlatih dari olahraga karate yg kutekuni selama ni pun dpt menghindar, dan secara tak sengaja tubuhnya malah kehilangan keseimbangan serta pahanya mendarat menduduki pahaku yg masih duduk. Secara tak sengaja tangan kanannya yg tadinya ingin menggelitikiku menyentuh kemaluanku. Spontan, adik kecilku pun bangun. Iih, Tama kok itunya tegang sih? kata Dwi sambil membenarkan posisi tangannya. Sori ya kataku lirih. Kami pun jadi salah tingkah, selama beberapa saat kami hanya saling bertatapan mata sambil ia tetap duduk di pangkuanku.Melihat mukanya yg cantik, bibirnya yg dipoles lip gloss berwarna pink, serta matanya yg bulat indah membuatku benar - benar menyadari kecantikannya. Ia pun hanya terus menatap dan tersenyum kearahku. Entah siapa yg memulai, tiba - tiba kami sudah saling berciuman mulut. Ternyata ia seorang pencium yg hebat, aku yg sudah berpengalamanpun dibuatnya kewalahan. Harum tubuhnya makin membuatku horny dan membuatku ingin menyetubuhinya.Seolah mengetahui keinginanku, Dwi pun merubah posisi duduknya sehingga ia duduk di atas pahaku dgn posisi berhadapan, daerah vaginanya yg masih ditutupi oleh celana jenas menekan penisku yg jg masih berada didalam celanaku dgn nikmatnya. Bagian dadanya pun seakan menantang untk dicium, hanya berjarak 10 cm dari wajahku. Kami berciuman kembali sambil tanganku melingkar kepunggungnya dan memeluknya erat sekali sehingga tonjolan dibalik kaos ketatnya menekan dadaku yg bidang. mmhh.. mmmhh.. hanya suara itu yg dpt keluar dari bibir kami yg saling beradu.Puas berciuman, akupun mengangkat tubuh Dwi sampai ia berdiri dan menekankan tubuhnya ke dinding yg ada dibelakangnya. Akupun menciumi bibir dan lehernya, sambil meremas - remas gundukan payudaranya yg terasa padat, hangat, serta memenuhi tanganku. Aaah, Tama... Erangannya yg manja makin membuatku bergairah. Kubuka kaos serta branya sehingga Dwi pun sekarang telanjang dada. Akupun terbelalak melihat kecantikan payudaranya. Besar, putih, harum, serta putingnya yg berwarna pink itu terlihat sedikit menegang. Tama... katanya sambil menekan kepalaku kearah payudaranya. Akupun tak menyia - nyiakan kesempatan baik itu. Tangankupun meremas, menjilat, dan mencium kedua belah payudaranya. Kadang bibirku mengulum putting payudaranya. Kadang bongkahan payudaranya kumasukkan sebesar mungkin kedalam mulutku seolah aku ingin menelannya, dan itu membuat badan Dwi menggelinjang. Aaahh... SShhh... aku mendongak keatas dan melihat Dwi sedang menutup matanya sambil bibirnya mengeluarkan erangan menikmati permainan bibirku di payudaranya. Seksi sekali dia saat itu. Putingnya makin mengeras menandakan ia semakin bernafsu akan pekerjaanku di dadanya.Puas menyusu, akupun menurunkan ciumanku kearah pusarnya yg ternyata ditindik itu. Lalu ciumanku makin mengalir turun ke arah selangkangannya. Akupun membuka jeansnya, terlihatlah celana dalamnya yg hitam semi transparan itu, tapi itu tak cukup untk menyembunyikan gundukan vaginanya yg begitu gemuk dari pandanganku. Akupun mendekatkan hidungku ke arah vaginanya, tercium wangi khas yg sangat harum. Ternyata Dwi sangat pintar dlm menjaga bagian kewanitaannya itu. Sungguh beruntung diriku dpt merasakan miliknya Dwi.Akupun mulai menyentuh bagian depan celana dalamnya itu. Basah. Ternyata Dwi memang sudah horny karena servisku. Jujur saja aku merasa deg - degan karena selama ni aku belum pernah melakukan seks dgn kedelapan mantan pacarku, paling hanya sampai taraf oral seks. Jadi ni boleh dibilang pengalaman pertamaku. Dengan ragu - ragu akupun menjilati celana dalamnya yg basah tersebut. Mmhhh... Ooggghh... Dwi mengerang menikmati jilatanku. Ternyata rasa cairan kewanitaan Dwi gurih, sedikit asin tapi enak menurutku. Setelah beberapa lama menjilati, ternyata cairan kewanitaannya makin banyak meleleh.Buka aja celana dalamku kata Dwi. Mendengar restu tersebut akupun menurunkan celana dalamnya sehingga sekarang Dwi benar - benar bugil, sedangkan aku masih berpakaian lengkap. Benar - benar pemandangan yg indah. Vaginanya terpampang jelas di depan mataku, berwarna pink kecoklatan dgn bibirnya yg masih rapat. Bentuknya pun indah sekali dgn bulunya yg telah dicukur habis secara rapi. Bagai orang kelaparan, akupun segera melahap vaginanya, menjilati bibir vaginanya sambil sesekali menusukkan jari tengah dan jari telunjukku ke dalamnya. Berhasil..! Aku menemukan G-Spotnya dan terus memainkannya. setelah itu Dwi terus menggelinjang, badannya mulai berkeringat seakan tak menghiraukan dinginnya AC di ruangan ini. Emmh, please don’t stop kata Dwi dgn mata terpejam. OOuucchh... Rintih Dwi di telingaku sambil matanya berkerjap-kerjap merasakan nikmat yg menjalari tubuhnya.Ssshhh...Ahhh, balasku merasakan nikmatnya vagina Dwi yg makin basah. Sambil terus meremas dada besarnya yg mulus, adegan menjilat itu berlangsung selama beberapa menit. Tangannya terus mendorong kepalaku, seolah menginginkanku untk menjilati vaginanya secara lebih intens. Pahanya yg putih pun tak hentinya menekan kepalaku. Tak lama kemudian, Uuuhhh.. Dwi mau ke... lu... ar... seiring erangannya vaginanya pun tiba - tiba membanjiri mulutku mengeluarkan cairan deras yg lebih kental dari sebelumnya, tapi terasa lebih gurih dan hangat. Akupun tak menyia - nyiakannya dan langsung meminumnya sampai habis. Slruuppp... suaranya terdengar nyaring di ruangan tersebut. Nafas Dwi terdengar terengah - engah, ia menggigit bibirnya sendiri sambil seluruh tubuhnya mengkilat oleh keringatnya sendiri. Setelah tubuhnya berhenti bergetar dan jepitan pahanya mulai melemah akupun berdiri dan mencium bibirnya, sehingga ia merasakan cairan cintanya sendiri.Mmhh, Tama... makasih ya kamu udah bikin Dwi keluar. kamu malah belum buka baju sama sekali, curang kata Dwi. Gantian sini. Setelah berkata lalu Dwi mendorong tubuhku sehingga aku duduk diatas sofa. Iapun berjongkok serta melepaskan celana jeans serta celana dalamku. Iapun kaget melihat batang penisku yg berukuran cukup wah. Panjangnya sekitar 16 cm dgn diameter 5 cm. kepalanya yg seperti topi baja berwarna merah tersentuh oleh jemari Dwi yg lentik. Tama, punya kamu gede banget... setelah berkata maka Dwi langsung mengulum kepala penisku. Rasanya sungguh nikmat sekali. mmh Dwi kamu nikmat banget... kataku. Iapun menjelajahi seluruh penjuru penisku dgn bibir dan lidahnya, mulanya lidahnya berjalan menyusuri urat dibawah penisku, lalu bibirnya yg sexy mengulum buah zakarku. aah... uuhh... hanya itu yg dpt kuucapkan. Lalu iapun kembali ke ujung penisku dan berusaha memasukkan penisku sepanjang - panjangnya kedalam mulutnya. Akupun mendorong kepalanya dgn kedua belah tangannya sehingga batang penisku hampir 3/4nya tertelan oleh mulutnya sampai ia terlihat hamper tersedak. Sambil membuka bajuku sendiri aku mengulangi mendorong kepalanya hingga ia seperti menelan penisku sebanyak 5 - 6 kali.Puas dgn itu ia pun berdiri dan duduk membelakangiku, tangannya membimbing penisku memasuki liang kemaluannya. Tama sayang, aku masukin ya.. kata Dwi bergairah. Lalu iapun menduduki penisku, mulanya hanya masuk 3/4nya tapi lama - lama seluruh batang penisku terbenam ke dlm liang vaginanya. Aah, jadi ni yg mereka katakana kenikmatan bercinta, rasanya memang enak sekali pikirku. Iapun terus menaik - turunkan vaginanya sambil kedua tangannya bertumpu pd dadaku yg bidang. Pak.. pak... pak.. sruut.. srutt.. bunyi paha kami yg saling beradu ditambah dgn cairan kewanitaannya yg terus mengalir makin menambah sexy suasana itu. Sesekali aku menarik tubuhnya kebelakang, sekedar mencoba untk menciumi lehernya yg jenjang itu. Lehernya pun menjadi memerah di beberapa tempat terkena cupanganku.Dwi, ganti posisi dong kataku. Lalu Dwi berdiri dan segera kuposisikan dirinya untk menungging serta tangannya bertumpu pd meja. Dari posisi ni terlihat liang vaginanya yg memerah tampak semakin menggairahkan. Akupun segera memasukkan penisku dari belakang. aahh, pelan - pelan sayang kata Dwi. Akupun menggenjot tubuhnya sampai payudaranya berguncang - guncang dgn indahnya. Aaahhkk...Tama...Ooucchhhkgg..Ermmmhhh suara Dwi yg mengerang terus, ditambah dgn cairannya yg makin banjir membuatku semakin tak berdaya menahan pertahanan penisku. Ooohh...yeahh ! fu*k me like that...uuhh...i’m your bitch now ! erang Dwi liar.Aduhh.. aahh.. gila Dwi.. enak banget! ceracauku sambil merem-melek. Oohh.. terus Tama.. kocok terus Dwi terus mendesah dan meremas-remas dadanya sendiri, wajahnya sudah memerah saking terangsangnya. Yak.. dikit lagi.. aahh.. Tama.. udah mau Dwi mempercepat iramanya karena merasa sudah hampir klimaks. Dwi.. Aku juga.. mau keluar.. eerrhh geramku dgn mempercepat gerakan.Enak nggak Tama? tanyanya lirih kepadaku sambil memalingkan kepalanya kebelakang untk menatap mataku. Gila.. enak banget Dwi.. terusin sayang, yg kencang.. Tanganku yg masih bebas kugerakkan kearah payudaranya untk meremas - remasnya. Sesekali tanganku memutar arah ke bagian belakang untk meremas pantatnya yg lembut.uuhh.. sshh.. Dwi, aku udah ga tahan nih. Keluarin dimana? tanyaku. uuhhh.. mmh.. ssshh.. Keluarin didalam aja ya, kita barengan kata Dwi. Makin lama goyangan penisku makin dlm dan makin cepat.. Masukin yg dalem dooo...ngg..., pintanya. Akupun menambah kedalaman tusukan penisku, sampai pd beberapa saat kemudian. aahh... Tama.. kita keluarin sekarang... Dwi berkata sambil tiba - tiba cekikan vaginanya pd penisku terasa sangat kuat dan nikmat. Iapun keluar sambil tubuhnya bergetar. Akupun tak mampu membendung sperma pd penisku dan akhirnya kutembakkan beberapa kali ke dlm liang vaginanya. Rasa hangat memenuhi penisku, dan disaat bersamaan akupun memeluk Dwi dgn eratnya dari belakang.Setelah beberapa lama tubuh kami yg bercucuran keringat menyatu, akhirnya akupun mengeluarkan penisku dari dlm vaginanya. Aku menyodorkan penisku ke wajah Dwi dan ia segera mengulum serta menelan habis sperma yg masih berceceran di batang penisku. Aku menyandarkan tubuhku pd dinding ruang studio dan masih dgn posisi jongkok dihadapanku Lydia tersenyum sambil terus mengocok batang penisku tetapi semakin lama semakin cepat. Nafasku memburu kencang dan jantungku berdegub semakin tak beraturan dibuatnya, walaupun aku sangat sering masturbasi, tapi pengalaman dikocok oleh seorang cewek adlh yg pertama bagiku, apalagi ditambah pemandangan dua susu montok yg ikut bergoyang karena gerakan pemiliknya yg sedang menocok penisku bergantian dgn tangan kiri dan kanannya.Dwi.. mau keluar nih.. kataku lirih sambil memejamkan mata meresapi kenikmatan hisapan Dwi. Bentar, tahan dulu Tama..jawabnya sambil melepaskan kocokannya. Loh kok ngga dilanjutin? tanyaku. Tanpa menjawab pertanyaanku, Dwi mendekatkan dadanya ke arah penisku dan tanpa sempat aku menebak maksudnya, dia menjepit penisku dgn kedua payudaranya yg besar itu. Sensasi luar biasa aku dapatkan dari penisku yg dijepit oleh dua gundukan kembar itu membuatku terkesiap menahan napas.Sebelum aku sempat bertindak apa-apa, dia kembali mengocok penisku yg terjepit diantara dua susunya yg kini ditahan dgn menggunakan kedua tangannya. Penisku serasa diurut dgn sangat nikmatnya. Terasa kurang licin, Dwi pun melumuri payudaranya dgn liurnya sendiri. Gila Dwi, kamu ternyata liar banget.. Dwi hanya menjawab dgn sebuah senyuman nakal.Kali ni seluruh urat-urat dan sendi-sendi di sekujur tubuhku pun turut merasakan kenikmatan yg lebih besar daripada kocokan dgn tangannya tadi. Enak nggak Tama? tanyanya lirih kepadaku sambil menatap mataku. Gila.. Bukan enak lagi.. Tapi enak banget Sayang.. Terus kocok yg kencang.. Tanganku yg masih bebas kugerakkan kearah mulutnya, dan ia langsung mengulum jariku dgn penuh nafsu. Ahh.. ohh.. desahnya pelan sambil kembali memejamkan matanya. Kocokan serta jepitan susunya yg semakin keras semakin membuatku lupa daratan.Tak lama kemudian, aah... Dwi aku mau keluar lagi... setelah berkata begitu akupun menyemprotkan beberapa tetes spermaku kedalam mulutnya yg langsung ditelan habis oleh Dwi. Iapun lalu menciumku sehingga aku merasakan spermaku sendiri.Setelah selesai, kami pun berpakaian lagi. Tak lupa aku mengucapkan terima kasih kepadanya, lalu akupun pulang kekostan setelah mengantarkan Dwi ke kostannya menggunakan mobilku. Dialam mobil ia berkata bahwa ia sangat puas setelah bercinta denganku serta menginginkan untk mengulanginya kapan - kapan. Akupun segera menyanggupi dan mencium mesra bibirnya. Setelah itu aku mengarahkan mobilku ke kostanku yg berada di daerah Dago. Soal kuliahnya Pak Noel, aku sudah cuek karena hari itu aku mendapatkan anugerah yg tak terkira, yaitu bisa bercinta dgn Dwi.

other source : http://google.com, http://majalahabg.com, http://tempo.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

All content at MY BLOG was found freely distributed on the internet and is presented for informational purposes only.
Images / photos / videos found in this site reserved by its respective owners.
We does not upload or host any files.
Home | DMCA | Contact